![]() |
Drh. H. Sapto Djadmiko, MM Kepala DLH Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Drh. H. Sapto Djadmiko, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa selama ini penilaian Adipura memang bergeser dari kebersihan kota lebih kepada pengolahan sampah di TPA. Oleh karenanya, banyak daerah terutama Kabupaten sulit memenuhinya karena belum ditunjang dengan berbagai peralatan pendukung dan luasan TPA yang menjadi kunci penilaian.
"Ini menanggapi ramainya komentar di media sosial tentang Piala Adipura menanggapi Debat Publik tahap kedua tadi malam. Yang jelas, terakhir penyerahan piala Adipura itu di awal 2019, dan hingga saat ini belum ada kejelasan yang pasti tentang Adipura itu, " Terang Sapto Djatmiko kepada awak media, Jum'at (20/11).
Yang terakhir saya dengar, jelas Sapto, konsep penilaian Adipura berubah dengan memfokuskan pengelolaan sampah. "Karena selama ini, benar kota itu meraih Adipura, namun pada kenyataannya tetap kotor dan kumuh serta sampahnya masih menggunung, konsepnya seperti apa kita masih menunggu. Dan yang jelas, sampai saat ini masih belum ada kepastian yang turun dari Kementerian Lingkungan Hidup, jadi kalau ada daerah yang menerima Adipura tahun 2020 itu hoaks, " Jelas Sapto.
Memang di jaman Pak Amin dan Pak Muhadi saat menjabat Bupati Ponorogo, kita menerima Piala Adipura. "Pak Amin 3 kali dan Pak Muhadi 2 kali, tetapi saat itu penilaiannya sangat mudah, parameter dan poinnya yang penting kota nya bersih kita sudah dapat Adipura, tetapi setelah itu, parameter dan fokusnya berubah dengan menitikberatkan pada pengelolaan sampah di TPA, hanya Pacitan yang bisa melakukan di Mataraman ini, kenapa ? Karena di Pacitan sudah memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sekaligus mengolah dan mendaur ulangnya, itu karena Pacitan mendapatkan bantuan dari Pak SBY saat menjabat Presiden yang lalu, " Urai Sapto Djatmiko.
Sampai dengan saat ini, kata Sapto, pihaknya terus menunggu kepastian dalam penilaian Adipura. "Kita tetap berupaya agar point dan syarat mendapatkan Adipura di penuhi, agar selain Ponorogo mendapatkan supremasi tertinggi dalam kebersihan, secara faktual juga ramah lingkungan dan benar-benar bersih. " Pungkas Sapto Djatmiko. (nang).
Posting Komentar