Drh. H. Andi Susetyo, MMA
Kepala Dispertahankan Ponorogo
SINYALPONOROGO, PONOROGO - Beberapa hari terakhir ini Ponorogo di ramekan dengan anjloknya harga telur di Kabupaten Ponorogo hingga tembus 16 ribu perkilogramnya. Tentu saja itu harga titik terendah peternak yang harus terima. Hingga akhirnya stok telur dari peternak di Ponorogo melimpah hingga akhirnya mereka menggelar demo Bazaar di depan kantor DPRD Kabupaten Ponorogo dengan menjual sendiri telur langsung dari para peternak. Tak tanggung-tanggung stok yang mereka siapkan untuk membuka Bazaar telur murah itu mencapai 7 ton.
Ketika hal itu ditanyakan kepada Kepala Dinas pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa anjloknya harga telur di Ponorogo dan melimpahnya stok telur menurutnya lebih pada effek kebijakan Pandemi covid19. Dimana, pemerintah menerapkan PPKM.
"Kebijakan pemerintah menerapkan PPKM dan melarang hajatan warga membuat daya beli masyarakat akan telur turun drastis. Akhirnya stok telur melimpah dan biasane diikuti dengan turunnya harga."jelas Andi Susetyo, Kepala Dispertahankan Ponorogo.
Selain itu yang mempengaruhi harga telur turun bebas adalah bahwa selama ini penyaluran bantuan BPNT pada bulan Agustus dan September telah di dobel dan diberikan dilan Agustus sehingga praktis di bulan September ini tidak ada pembelian telur kepada peternak untuk BPNT.
"Kita sudah kroscek hal itu kepada Dinsos P3A Ponorogo. Penyerahan BPNT bulan September telah diberikan lebih awal yaitu di bulan Agustus. Jadi KPM di bulan agustus menerima dobel BPNT."jelasnya.
Kesimpulannya, dengan kondisi tersebut maka dirinya memperkirakan harga telur akan kembali stabil di bulan depan. Karena saat ini status Ponorogo level satu sehingga semakin diperlonggar dan kegiatan akan diperbolehkan dengan prokes ketat. Ditambah penyaluran BPNT mulai bulan depan juga akan di lakukan.(Nang)
Posting Komentar