Pedagang pasar legi serbu minyak goreng curah, Samsudin : Rata-rata pedagang dapat 75 kg dengan harga 14,5 ribu...

Minyak goreng kemasan masih jadi barang mahal, di pasar legi saja pedagang menjual 25 untuk kemasan satu liter...

SINYALPONOROGO, PONOROGO
- Droping minyak goreng curah khusus untuk pedagang pasar legi pada Rabu, 16/3 mendapat apresiasi dari seluruh pedagang. Bagaimana tidak, disaat kondisi penuh ketidakpastian seperti sekarang ini masyarakat mengaku bingung begitu juga pedagang mencari barang yang bernama minyak goreng. 


"Alhamdulillah, kemarin kita dapat Droping minyak goreng curah. Awalnya dapat jatah 100 Kg tapi karena ada banyak pedagang lain akhirnya dikurangi hanya dapat 75 Kg setiap pedagang. Tapi langsung habis juga."ujar Samsudin, pedagang pasar legi di lantai dua ponorogo kepada wartawan Kamis, 17/3.

Samsudin, 
Pedagang pasar legi

Dijelaskan Samsudin, dirinya memang sejak awal mendapat kabar akan ada Droping minyak goreng curah khusus untuk pedagang yang kemudian diminta untuk menjual kembali kepada masyarakat.

"Kita dapat harga dari mobil tengki pembawa minyak goreng curah perkilogramnya adalah 14.500 ribu. Dan kita jual lagi kepada masyarakat dengan harga 16 ribu perkilogramnya."jelas Samsudin.

Meski mendapat Droping minyak goreng curah tapi seketika minyak juga langsung habis karena ada banyak calon pembeli yang merupakan pelanggannya antri menanti minyak goreng curah dan saat ini pun minyak juga sudah tak tersisa lagi.

"Harapannya, karena ini mau mendekati puasa dan lebaran. Ada droping minyak goreng curah kembali."pintanya.

Sementara itu ketika ditanya soal minyak goreng kemasan di pasar legi cukup langka dan sulit. Bahkan untuk harga juga tidak terkendali. 

Samsudin menyebut untuk harga minyak goreng kemasan berbagai merk dijual rata-rata 25 ribu perliter.

"Kita dapat sudah mahal antara 22 sampai 23 ribu perliter. Meski harga minyak kemasan mahal, tapi barang juga nggak ada."ungkapnya sedih.

Terpantau harga minyak goreng kemasan berbagai merk dijual di supermarket atau toko modern dengan harga rata-rata 23 hingga 25 ribu perliter. Meski ada stok tapi warga enggan membeli dan hanya sekedar bertanya. Kemungkinan warga masyarakat masih menunggu kebijakan lebih lanjut soal minyak goreng apalagi semenjak pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan beberapa hari lalu.

"Nggak papa mahal. Tapi barang ada. Jadi masyarakat nggak bingung. Selama ini harga mahal tapi barang nggak ada. Kita berharap pemerintah bisa mengatasi hal ini sehingga rakyat tidak dirugikan dengan kondisi yang tidak menentu."ungkap Endang warga Ponorogo.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :