Strategi percepatan penurunan stunting di Ponorogo, DPPKB kenalkan aplikasi Elsimil dan TP PKK Kukuhkan 21 bunda stunting Kecamatan

Kompak, 21 Bunda stunting Kecamatan usai dikukuhkan foto bersama kepala Dinas KB, Ketua TP PKK dan Dinkes 

SINYALPONOROGO, PONOROGO
- Berbagai upaya dan strategi dilakukan pemerintah Kabupaten Ponorogo melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (DPPKB) Kabupaten Ponorogo bersama tim penggerak PKK Kabupaten Ponorogo dalam usahanya menurunkan stunting di Kabupaten Ponorogo. 

Diantaranya Dinas Pengendalian penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo mengenalkan aplikasi Elsimil sementara dari TP PKK Kabupaten Ponorogo mengukuhkan 21 bunda stunting Kecamatan. 


Acara sosialisasi strategi percepatan penurunan stunting dan pengukuhan bunda stunting Kecamatan ini dilaksanakan di gedung terpadu lantai 6 pada Jumat, 18/3.

Hadir dalam acara tersebut Dyah Ayu, Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Ponorogo, Perwakilan dari Kementerian agama (Kemenag), Kepala KUA di Ponorogo, kepala puskesmas  dan ditambah para tamu undangan lainnya.


Drs. Harjono, M.Kes Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo dalam rangka sosialisasi strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ponorogo menjelaskan akan dimulai dari hulu. 

Dimana, pihaknya telah membentuk tim pendamping keluarga yang anggotanya terdiri dari tiga orang dari latar belakang kader KB, Kader PKK di desa atau kelurahan dan Tenaga kesehatan. 

Drs. Harjono, M.Kes
Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo

Sementara itu tugas dari pendamping keluarga itu sendiri adalah memeriksa kesehatan reproduksi dasar si calon pengantin. Meliputi umur, indek masa tubuh yaitu berat badan dan tinggi badan, HB dan lingkar lengan atas juga akan diukur. 

"Dari empat variabel tersebut nantinya akan dimasukkan dalam aplikasi bernama Elsimil. Jika kondisi normal maka akan keluar sertifikat siap nikah siap hamil."jelasnya.

Dalam acara sosialisasi strategi percepatan penurunan stunting tersebut pihaknya juga melibatkan Kementerian agama, KUA dan TP PKK Kabupaten Ponorogo. Dengan harapan, secara perlahan tapi pasti kepala KUA atau pak Mudin bisa menanyakan sertifikat Elsimil kepada calon pengantin dan jika belum dihimbau untuk menemui tim pendamping keluarga yang ada di desa atau kelurahan masing-masing.

"Namun sekali lagi ini bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah terjadinya stunting yang dimulai dari awal atau hulu. Sifatnya himbauan dan bukan wajib."tegasnya, namun dirinya tidak tahu kedepan jika upaya ini sukses kemudian menjadi salah satu syarat untuk menikah.

Sementara itu, Hj. Susilowati, SE Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo mengaku jika selama ini pihaknya terus berkeliling ke desa-sesa di Ponorogo untuk mensosialisasikan apa itu stunting, bagaimana cara mengobatinya dan bagaimana mencegahnya. 

"Saya dikukuhkan menjadi bunda stunting Kabupaten pada Desember tahun lalu oleh Propinsi. Semenjak itu kita terus berkeliling di desa-desa untuk sosialisasikan stunting."ujar Bunda stunting, Susilowati.

Dikatakan Bunda stunting Kabupaten Ponorogo, dengan dikukuhkan bunda stunting di tingkat kecamatan maka hal itu sangat membantu tugas dirinya untuk bersama-sama turun ke desa-desa memberi sosialisasi kepada masyarakat soal stunting."jelasnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :