![]() |
Pasar kremyeng desa Wonokerto Jetis selalu rame dikunjungi.. |
JETIS, SINYALPONOROGO - Kemeriahan pasar krempyeng desa Wonoketro Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo terlihat sejak Ahad pagi, 7/8. Dimana, warga desa Wonokerto mulai sibuk menata lapak yang akan digunakan untuk menjajakan dagangannya.
Asal tahu saja bahwa sesuai instruksi Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko dalam rangka menghidupkan sumbu-sumbu perekonomian warga masyarakat desa di Kabupaten Ponorogo maka setiap bulan diadakan pasar krempyeng.
![]() |
Pengunjung mayoritas ibu-ibu ketika belanja di pasar krempyeng desa Wonoketro Jetis |
Dimana, para pedagang adalah warga masyarakat desa setempat dan pasar krempyeng ini dilaksanakan secara serentak di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Ponorogo pada minggu pertama setiap bulannya.
Iman Nurdin, Kepala desa Wonoketro Kecamatan Jetis Kabupaten Ponorogo kepada sinyal Ponorogo menjelaskan bahwa pasar krempyeng yang dilaksanakan tersebut merupakan agenda rutin bulanan yang dia padukan dengan kesehatan dengan adanya senam sehat bersama.
"Para pedagangnya warga kita semua. Jadi setiap RT mengutus warganya untuk untuk berjualan di pasar krempyeng."ujar Iman Nurdin Kepala desa Wonoketro Jetis Ponorogo.
Masih menurut Iman Nurdin, Kades Wonokerto dari 12 RT yang ada di desa Wonoketro semua cukup aktif dan ikut serta dalam kegiatan tersebut sehingga pasar menjadi rame.
![]() |
Iman Nurdin, Kades Wonoketro Jetis Ponorogo |
Apalagi dagangannya juga bermacam-macam mulai makanan ringan, minuman, baju, kerajinan tangan hingga sayur mayur baik matang maupun mentah.
"Alhamdulillah, setiap bulannya selalu rame. Meski sebatas hanya internal warga desa Wonoketro tapi saya yakin kedepan akan berkembang dan meningkat."ungkapnya.
![]() |
Senam sehat di halaman balai desa Wonoketro setiap bulan rutin dilakukan |
Ditambahkan Iman, agar keberadaan pasar krempyeng bisa tetap eksis dan maju maka tentu dibutuhkan keseriusan dalam mengelola termasuk inovasi setiap waktu agar tidak membosankan.
Karena diakui Iman, selama ini di lingkungan desa Wonoketro sendiri sudah ada dua pedagang besar yang sudah berjalan melayani setiap hari kebutuhan masyarakat desa dan yang lain. Dan itu menurutnya adalah tantangan.
![]() |
Ibu Yuli senang usai senam bisa berbelanja di pasar Krempyeng |
"Selama ini keberadaan pasar krempyeng memang masih sebulan sekali di minggu pertama. Tapi harapan kita kedepan pasar krempyeng bisa menjadi jujugan masyarakat dengan hadir setiap hari."terangnya.
Apalagi soal pasar pihaknya mengaku cukup terbuka. Dimana setiap Ahad pagi di Mts Muhammadiyah (red-lokasi depan kantor desa) ada pengajian dan ada banyak jamaahnya.
"Usai pengajian itu banyak diantara jamaah pengajian juga mampir dan berbelanja di pasar kremyeng."ucapnya.
![]() |
Pedagang di pasar kremyeng ketika menjajakan dagangannya |
Selanjutnya, sesuai tema keberadaan pasar krempyeng desa Wonokerto yaitu Jala Arto. Dimana artinya, menjala uang dengan kegiatan pasar krempyeng.
"Karena pedagang dan pembeli di pasar krempyeng mayoritas warga desa Wonoketro maka perputaran uang tetap ada di dalam desa."tegasnya.
Sementara itu Yuli warga desa Wonoketro yang berkunjung di pasar krempyeng bersama warga lain mengaku senang dengan adanya pasar Krempyeng.
Dirinya bersama rekan bisa saling bertemu dan moment itu dianggap sesuatu yang luar biasa. Belum lagi dagangan yang dijajakan di pasar krempyeng juga cukup bervariatif sehingga ada banyak pilihan.
"Pokok e senang mas. Semoga pasar krempyeng bisa terus ada dan berjalan. Apalagi kegiatan ini juga bisa menghidupkan perekonomian masyarakat."ungkapnya.(Nang).
Posting Komentar