![]() |
AKBP Catur C Wibowo, Kapolres Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO - AM (17) santri Gontor Ponorogo Jawa timur yang meninggal pada 22/8 lalu karena diduga dianiaya kakak seniornya telah dilakukan otopsi di pemakaman umum sungai Selayur Kecamatan Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan pada Kamis, 8/9.
Kapolres Ponorogo AKBP Catur C Wibowo, kepada wartawan Kamis sore, 8/9 menjelaskan hasil autopsi ada luka memar pada dada korban yang diakibatkan benda tumpul, hasil itu didapat setelah melakukan autopsi yang melibatkan 2 dokter dari Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Sumsel dan 1 dokter dari rumah sakit umum, dibantu 6 staff untuk kegiatan otopsi tersebut.
Selanjutnya, usai mengetahui hasil dari autopsi maka akan di laksanakan gelar (perkara) untuk menaikkan ke tahap selanjutnya.
Masih menurut Kapolres Ponorogo, dalam melakukan penetapan tersangka, polisi harus menggunakan legal standing yang sah dan pro justitia, pihaknya pun harus menggunakan tahapan yang sudah ada diakui oleh KUHAP dan harus terpenuhi secara formil dan materil.
"Hingga saat ini Polres Ponorogo telah memeriksa 20 saksi. 4 saksi di antaranya dari pihak tenaga kesehatan RS 2 dan 2 pengasuh dari PMDG."jelasnya.
Sementara itu, polres Ponorogo juga telah mengamankan sejumlah barang bukti, mulai dari becak, alat pemukul, rekaman video CCTV, air mineral, dan minyak kayu putih. (Nang)
Posting Komentar