Agung Budi Prayitno,
Ketua LSM WKR Kabupaten Ponorogo
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Bertahun -tahun warga mencium aroma bau tidak sedap akibat limbah pabrik tahu yang dibuang di aliran sungai padat penduduk di dukuh Pule Desa Polorejo Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo menyita perhatian publik tak terkecuali Agung Budi Prayitno, ketua LSM WKR Kabupaten Ponorogo angkat bicara soal itu.
"Saya baca berita itu aja sedih dan prihatin. Kasihan warga masyarakat. Sudah mengadu tapi tidak ada respon positif dari pemerintah."ujarnya sedih.
Dikatakan Budi Ceprot begitu panggilan akrabnya dengan adanya kejadian tersebut maka pihaknya meminta kepada pemilik perusahaan pabrik tahu untuk menutup operasinya sementara waktu hingga benar-benar bau busuk itu hilang.
"Selama pemilik perusahaan belum bisa menjamin tidak ada bau menyengat yang menganggu ketenangan warga jangan buka dulu."pintanya tegas.
Apalagi pihak pemilik sudah mengakui ada kerusakan Ipal sehingga tidak dapat mengolah limbah dengan baik hingga menyebabkan aroma bau menyengat yang menganggu pernapasan warga.
"Saya berharap pemilik perusahaan lebih bijak dan arif. Apalagi sudah ada aparat penegak hukum (APH) masuk kesana ambil sempel uji lab."bebernya.
Dirinya tidak bisa membayangkan bertahun-tahun warga sekitar tanpa adanya kompensasi menikmati aroma bau busuk menyengat sementara mereka berguling dengan keuntungan tanpa mau peduli dengan warga sekitar.
"Saya tidak main-main ini. Jika tidak menutup beroperasi sampai benar-benar hilang bau menyengat itu. Maka saya akan bikin laporan ke polisi "pungkasnya.(Nang).
Posting Komentar