Tak dilengkapi marka jalan, uji coba one way sedikit terganggu, terjadi penumpukan kendaraan dan tak beraturan

Tak beraturan, kendaraan berhenti di perempatan lampu merah gajah Mada..

PONOROGO, SINYALPONOROGO
- Uji coba one way jilid II resmi diberlakukan pada Sabtu, 23 Maret 2024 terhitung sejak pukul 06.00 pagi. Awalnya semua terlihat lancar dan para pengguna jalan juga berusaha mengikuti tanda rambu lalulintas yang dipasang petugas di tengah jalan sebagai bentuk sosialisasi one way jilid II.

Kondisi terlihat sedikit semrawut ketika berada di perempatan jalan gajah Mada tepatnya di lampu merah gajah Mada. Banyak kendaraan berhenti tak beraturan karena tidak ada batas marka ditambah di jalur tersebut ada tiga jurusan kendaraan yang hendak belok ke kiri jalan Sultan agung, lurus jalan Juanda dan ke kanan jalan Basuki Rahmad.

"Kendaraan menumpuk dan tak beraturan. Kendaraan mau belok kiri tapi ada disisi selatan hingga membuat macet kendaraan dibelakangnya."ujar Eko, warga Tonatan Ponorogo.

Uji coba One way, omzet pedagang turun tukang becak sepi

Sekilas, uji coba one way dengan rute dibalik memang sedikit melegakan masyarakat meski masih ada saja warga yang mengaku minta tetap jalan dikembalikan dua arah. 

Mbah Jenggot mengaku sedih dengan jalan searah. Tak ada lagi pelanggan 

Sebagaimana disampaikan Mbah Jenggot yang berprofesi sebagai tukang becak kasih dan mangkal di depan hotel gajah Mada mengaku tidak ada penumpang sama sekali sejak diberlakukan one way jilid pertama bahkan kini lanjut one way jilid II.

"Mati sandang pangan saya mas. Sejak jalan dijadikan searah."ujar Mbah Jenggot hanya bisa pasrah.

Dirinya saat ini bertahan hanya mengandalkan belas kasih orang yang mau sedekah kepada dirinya. 

"Sejak awal jalan dibuat searah. Sejak itu saya sudah tidak pernah narik lagi. Saya bertahan karena sering dikasih sedekah orang kadang 100 ribu kadang ya 50 ribu. Cukuplah buat ngopi mas."ungkapnya.

Kesedihan serupa juga disampaikan pedagang yang ada di jalan gajah Mada mengaku sejak jalan dibuat aearah memang semakin sepi. Omzetnya turun drastis.

"Sekarang ini mau cari uang 10 ribu aja nunggu berjam-jam. Kadang rame hanya lewat saja. Kalau dulu sebelum searah alhamdulillah enak sekali. Cepat cari uang."ujar pedagang gorengan depan kantor pengairan Ponorogo.

Dirinya hanya bisa berharap kepada pemerintah bisa memikirkan kembali kebijakan jalan searah bisa dikembalikan lagi seperti dulu.

Sementara itu Setyo Budiono, Kabid Sarpras dan Lalin Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo ketika dikonfirmasi soal itu melalui sambungan telepon hpnya tidak aktif. Hingga berita ini diturunkan belum bisa terkonfirmasi soal itu.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :