![]() |
Sunarto, S.Pd Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo ketika memimpin hearing soal one way... |
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Kebijakan penerapan one way atau jalan searah di sejumlah ruas jalan di kota Ponorogo rupanya sudah menjadi keputusan Bupati Ponorogo. Hal itu diungkapkan Wahyudi, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo usai dengar pendapat (hearing) antara asosiasi warga, pedagang dan pengusaha sultan agung di ruang banggar DPRD Kabupaten Ponorogo kamis, 4/04/2024.
Hadir dalam hearing terlihat Sunarto, ketua DPRD, Dwi Agus Prayitno, Wakil ketua, Anik Suharto, wakil ketua, Mukridlon fraksi Nasdem dan Christine dari fraksi PKS.
![]() |
Wahyudi, Kadishub bersama kru dalam hearing soal one way |
Sementara itu perwakilan dari masyarakat sultan agung ada sekitar puluhan orang yang notabennya berprofesi sebagai pedagang hingga pengusaha yang terkena dampak langsung dari kebijakan penerapan one way.
"Pemberlakuan one way sudah ditetapkan Bupati. Dan itu sudah sesuai perundangan yang ada mendasar pada UU lalulintas dan peraturan menteri perhubungan. Itu artinya one way sudah ditetapkan melalui SK Bupati."Ujar Wahyudi, Kepada wartawan.
Dijelaskan Kadishub, meski sudah menjadi keputusan Bupati terkait one way bukan berarti tidak bisa dirubah. Apalagi masih banyak keluhan datang dari warga masyarakat sultan agung yang mengaku omsetnya turun karena kebijakan one way. Dan warga minta agar jalan sultan agung dikembalikan seperti semula yaitu dua arah.
![]() |
Perwakilan pedagang, pengusaha sultan agung sampaikan aspirasi, intinya tolak one way dan kembalikan jalan dua arah |
"Semua masukan dan keluhan masyarakat ini nantinya akan kita bawa dalam forum komunikasi lalulintas angkutan jalan (FKLLAJ) Kabupaten Ponorogo. Hasil evaluasi forum ini nantinya akan kita sampaikan kepada Bupati."jelas Wahyudi.
Tentu saja Bupati lanjut Kadishub setelah mendapat laporan hasil evaluasi dari forum ini akan tahu seperti apa kondisinya.
"Itu artinya, keputusan Bupati bisa diubah. Apalagi sebelumnya juga mengubah keputusan Bupati misalkan jalan sultan agung dua arah kini diputuskan menjadi searah."imbuhnya.
Sementara itu Sunarto, Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo mengaku bahwa hearing yang dilakukan seperti obrolan di warung yang tidak ada hasilnya apa-apa karena hanya sekedar ngomong-ngomong sementara fokus pembicaraan ternyata sudah menjadi keputusan Bupati.
"Saya tidak bilang sudah final. Tapi artinya one way sudah menjadi keputusan Bupati sesuai yang disampaikan Kadishub."ujar Sunarto, legislator Nasdem dapil 6 meliputi Kecamatan Kauman, Sukorejo dan Sampung).
Padahal, kedatangan puluhan warga masyarakat sultan agung datang ke DPRD untuk mencari solusi terkait kebijakan one way membuat omzet usaha mereka turun.
"Kalau sudah begini kita akan kawal dan ambil langkah-langkah. Langkah itu apa tunggu saja."tegas Sunarto, didampingi Dwi Agus Prayitno, wakil pimpinan DPRD Kabupaten Ponorogo.
Ditambahkan Sunarto, jika dirinya mau sebagai politisi akan membiarkan itu semua. Biarkan masyarakat yang akan menilai atas keputusan Bupati yang sudah menerapkan pemberlakuan one way disisi lain masyarakat sangat terdampak atas keputusan tersebut yaitu omzetnya turun.
"Tapi tidak saya lakukan. Saya ingin semuanya baik. Makanya mereka kita terima dan akan kita bantu dan kawal agar keputusan itu bisa diubah dengan adanya keluhan masyarakat."ucapnya santai.
Sementara itu Arya Tedja, salah satu perwakilan pedagang jalan sultan agung datang bersama warga lain untuk mencari solusi terkait kebijakan one way yang membuat usaha mereka merana.
Bagaimana tidak, sebagai pedagang tentu ingin laku dagangannya tapi sementara semenjak diberlakukan one way jualannya menjadi sepi dan itu dialami seluruh pedagang dan pengusaha sultan agung mengaku omzetnya turun.
"Permintaan kita kembalikan jalan sultan agung seperti semula. Dua arah. Tidak ada one way one way nan."pintanya tegas.(Nang)
Video terkait hearing one way sudah jadi keputusan Bupati, berikut ini pernyataan Wahyudi, Kadishub Ponorogo...
Setujuuuuu.... Ora WanWe WanWe nan.... Prapatan Pasar Legi bèn isòk Segala Arah.... Sing WanWe iku cukup HOSC, Sudirman, karo Gajahmada, plus Bhayangkara....
BalasHapusPosting Komentar