![]() |
Setyo Budiono Kepala bidang Kedaruratan dan logistik BPBD kabupaten Ponorogo |
"Ya kemarin kita kontak Basarnas Trenggalek untuk membantu proses evakuasi dua korban mati di dalam sumur."ujar Setyo Budiono, kepada wartawan.
Dikatakan Budi, pihaknya tidak gegabah setelah mendapat kabar ada orang meninggal di dalam sumur ketika menguras sumurnya pada siang kemarin. Pihaknya bersama jajaran Polsek Sawoo langsung meluncur TKP untuk mengidentifikasi lokasi dan termasuk melakukan eskperiman anak ayam kecil di masukkan dalam sumur dan benar selang beberapa saat ketika diangkat ayam tersebut mati.
Tak puas hanya sekali, di masukkannya lagi anak ayam untuk kedua kalinya dalam sumur yang diduga ada dua kakak beradik mati dalam sumur itu dan setelah diangkat ayam kedua juga mati.
"Atas dasar itu, kita langsung mengontak basarnas Trenggalek untuk membantu proses evakuasi korban. Karena kita tak punya alat untuk upaya penyelamatan di dalam sumur, apalagi Sumur dalam kondisi beracun."ungkap Budi serius.
Atas kejadian tersebut, BPBD kabupaten Ponorogo menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk selalu berhati-hati terutama ketika hendak menguras sumur atau memperdalam sumur supaya jangan gegabah bertindak sendiri atau kalau perlu dilakukan tes terlebih dahulu dengan menggunakan anak ayam di masukkan dalam sumur.
"Karena kejadian semacam ini sudah sering kali dan selalu makan korban. Jadi saya berharap warga lebih waspada dan berhati-hati."pinta Budi.
Hasil pantauan media di lapangan bahwa kedua korban kakak beradik yang mati dalam sumur atas nama Miskun (49) dan Baorin (51) keduanya warga desa Temon Sawoo itu baru bisa terangkat jenasahnya sekitar jam 15.05 wib. Dan pasca kejadian itu, BPBD Ponorogo merekomendasikan kepada keluarga dan warga untuk menutup sumur tersebut karena sudah mengandung racun.(Nanang)
Posting Komentar