![]() |
Megah, gerbang SMK PGRI 2 Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Di tengah persaingan ketat sekolah kejuruan, SMK PGRI 2 Ponorogo kembali meneguhkan eksistensinya sebagai sekolah vokasi favorit. Tahun ajaran 2025/2026, sekolah ini berhasil memenuhi kuota penerimaan siswa baru. Dari sekian banyak siswa baru tersebut berasal dari berbagai daerah seperti Pacitan, Ponorogo, bahkan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Pencapaian ini disampaikan langsung oleh Agus Pariadi, Pelaksana Tugas Kepala Sekolah SMK PGRI 2 Ponorogo, kepada media pada Kamis (3/7/2025).
“Alhamdulillah, kuota sudah terpenuhi. Ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap SMK PGRI 2 Ponorogo tetap tinggi,” ujar Agus.
Sembilan Jurusan, Satu Tujuan: Lulusan Siap Kerja
Dari sekian banyak siswa tersebut tersebar merata di sembilan jurusan unggulan, yang selama ini menjadi andalan sekolah tersebut. Jurusan-jurusan itu meliputi:
- Teknik Alat Berat
- Teknik Kendaraan Ringan
- Teknik Permesinan
- Teknik Pengelasan
- Teknik Body Kendaraan Ringan
- Teknik Sepeda Motor
- Teknik Komputer dan Jaringan
- Rekayasa Perangkat Lunak
- Desain Komunikasi Visual
Menariknya, setelah dinyatakan diterima, siswa akan menjalani tahap pemberkasan dan tes psikologi. Tujuannya bukan semata formalitas, tetapi untuk pemetaan minat dan bakat, apakah siswa lebih condong ke jalur kuliah, kerja, atau wirausaha.
“Kami ingin memahami arah minat siswa sejak awal, supaya proses pendidikan benar-benar sesuai karakter masing-masing,” tambah Agus.
Masuk 14 Juli, MPLS Jadi Momentum Pembentukan Karakter
Seluruh siswa baru dijadwalkan mulai masuk pada 14 Juli 2025. Pada tahap ini, mereka akan mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)—sebuah fase krusial untuk menanamkan karakter, kedisiplinan, dan budaya kerja.
Kepercayaan Perusahaan Multinasional
Di tengah derasnya tantangan dunia kerja, SMK PGRI 2 Ponorogo tak hanya mengandalkan pembelajaran di kelas. Sekolah ini menjalin kemitraan dengan puluhan perusahaan multinasional, sehingga membuka peluang besar bagi lulusannya untuk langsung bekerja setelah tamat.
Banyak alumni SMK PGRI 2 Ponorogo kini tersebar di berbagai perusahaan nasional hingga luar negeri. Tak sedikit pula yang memilih berwirausaha di bidang otomotif, teknologi, hingga desain visual.
“Kami tidak menjanjikan, tapi membuktikan bahwa lulusan kami memang siap kerja. Itu yang kami pegang teguh,” tutur Agus.
Sekolah Kejuruan yang Tak Pernah Sepi Peminat
Pencapaian ini sekaligus menjadi bukti bahwa sekolah kejuruan bukan lagi pilihan kedua. Justru, di tengah tuntutan dunia industri dan perkembangan teknologi, SMK dengan orientasi praktik seperti SMK PGRI 2 Ponorogo semakin dicari.
Orang tua dan siswa semakin sadar bahwa pendidikan kejuruan yang tepat bisa menjadi jalan pintas menuju kemandirian ekonomi. Apalagi, lulusan SMK kini tidak hanya dituntut bisa bekerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja.
SMK PGRI 2 Ponorogo telah membuktikan, ketika sekolah mampu membangun kepercayaan, konsistensi kualitas, dan menjawab kebutuhan zaman, maka kepercayaan publik pun akan mengalir deras.
“Sekolah vokasi bukan sekadar tempat belajar keterampilan. Di sini kami membentuk karakter dan kesiapan mental menghadapi dunia nyata,” pungkas Agus Pariadi.
Penulis : Nanang
Posting Komentar