TERGIUR KEUNTUNGAN BESAR, DINAS PERTANIAN DAN PERIKANAN DORONG PETANI TANAM BUAH MELON

Bupati Ipong
ketika panen raya
Buah melon di desa Maguwan sambit

Sinyal Ponorogo - Bupati Ponorogo H. Ipong Munchlissoni nampaknya cukup kesengsem dengan budi daya buah melon di Ponorogo. Bagaimana tidak, keuntungan yang begitu besar dan hanya dalam waktu singkat yaitu 55 hari atau dua bulan saja maka petani melon bisa meraup untung mencapai 30 juta dalam satu hektarnya dengan biaya produksi hanya sekitar 15 juta.

Drh. H. Andi Susetyo, MMA
Plt. Kepala Dinas pertanian &
Perikanan ponorogo

Tentu saja ini penawaran yang cukup bagus, apalagi melon memiliki pasar yang cukup luas di kota besar seperti Jakarta sehingga untuk membuat petani sejahtera maka cara ini bisa dikembangkan lebih serius dan areal tanam yang juga harus di perluas lagi sehingga keuntungan akan semakin tinggi.

Drh. H. Andi Susetyo, MMA Plt. kepala Dinas pertanian dan perikanan Kabupaten Ponorogo mengaku siap untuk mewujudkan hal itu. Hanya saja, keuntungan besar juga memiliki resiko yang seimbang dengan apa yang akan diterima dan itu sudah disadari betul oleh para petani. Namun demikian, segala resiko itu bisa diminimalisir tentunya dengan penerapan ilmu pengetahuan yang cukup dan trik bertani buah melon agar supaya resiko itu tidak selalu menghantui para petani melon sehingga membuat mereka kawatir akhirnya ogah bertani melon lagi.

"Kita sudah pikirkan hal itu sekaligus menindaklanjuti apa yang disampaikan Bupati ketika panen raya melon di desa Maguwan Sambit dalam acara tilik desa."ujar Andi Susetyo, Kepala Dinas Pertanian dalam wawancara ekslusif di salah satu radio di Ponorogo Kamis, 10/10.

Dikatakan Andi, salah  satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan melakukan temu tekhnis khusus tentang budidaya melon,  antara para pakar/ahli dari perguruan tinggi atau balai penelitian dan juga pengusaha melon yang sukses.

"Kita akan upayakan ada temu teknis diantara mereka dengan para petani melon kita di Ponorogo. Dari ilmu para pakar dan ditambah pengalaman pengusaha tersebut maka diharapkan akan membuat petani kita semakin percaya diri sehingga harapannya makin banyak petani di Ponorogo yang akan mngembangkan dan membudi daya melon, karena pasarnya yg cukup luas dan menjanjikan keuntungan yang besar."ungkap Andi serius.

Hanya saja untuk acara tersebut  belum bisa dilakukan dalam waktu dekat ini karena tahun anggaran 2019 tinggal dua bulan lagi. Krn ini semua menyangkut soal anggaran, sehingga bisa dilakukan di awal- awal tahun depan. "Kalau tahun depan di awal awal bulan InsyaAllah akan kita lakukan."terang Andi.

Selanjutnya, selain upaya tersebut maka pihaknya juga akan meminta hasil kajian/penelitian dengan berkirim surat kepada balai perguruan tinggi/balai pertanian tersebut bagaimana bertani melon yang baik..

"Hasil kajian/penelitian ini nantinya akan kita sosialisasikan dan kita adopsi untuk petani. Sehingga resiko kegagalan bertani melon bisa diminimalisir."ucapnya.

Selain itu, jika memungkinkan juga akan mengirimkan para penyuluh pertanian untuk belajar bagaimana menanam melon yang baik dan bener sehingga bisa memberi hasil yang optimal dan jauh dari resiko kegagalan.

"Inilah beberapa hal yang mungkin harus kita lakukan untuk mendorong makin banyak petani di Ponorogo menggeluti melon. Sehingga kesejahteraan yang diharapkan akan bisa cepat terwujud karena bertani melon menawakan keuntungan yang sangat besar."tegasnya.(Nanang)