![]() |
Bupati Ipong usai acara upacara HUT korpri ke-54 tahun 2019 bersama Muspida |
Demikian hal itu disampaikan Bupati Ponorogo usai upacara peringatan HUT korpri ke-48 tahun 2019 kepada wartawan yang mencegatnya ketika ditanya seputar hubungannya dengan wabup, karena lagi-lagi Wabup tidak terlihat dalam upacara tersebut dan itu jauh dari kebiasaan Wabup yang selama ini dikenal rajin menghadiri berbagai kegiatan Pemkab.
Sehingga banyak pihak menilai, akhir-akhir ini hubungan antara Bupati dan wakil bupati sedikit tegang bahkan renggang karena jarang terlihat bareng lagi dalam acara. Wajar sehingga ketika publik menilai bahwa isu pencalonan wakil bupati, Suadjeno penyebab hubungan jadi tidak harmonis. Ketika hal itu ditanyakan kepada bupati Ipong mengaku tidak ada masalah karena dirinya tetap berpedoman isu pencalonan Wabup hanyalah hoak semata.
Sehingga kalau dirinya ditanya soal hubungan dengan Wabup maka saya jawab tidak ada masalah dan semuanya baik-baik saja. Karena sampai detik ini dirinya masih menjadi atasannya.
"Dia itu (red-Wabup) tidak pernah lapor atau minta ijin kepada saya terkait kegiatannya baik di pemerintah maupun diluar pemerintahan. Ketika saya tanya soal isu itu lewat WA katanya tidak. Itu hanya lare-lare (red-anak-anak) saja. Dan ketika saya tanya siapa lo pak lare-lare itu tidak dijawab. Makanya saya anggap itu semua hanya berita hoax saja. Sehingga saya juga tidak tahu gimana sebenarnya." Kata Bupati Ipong kepada wartawan menjelaskan.
Selanjutnya, soal job Wabup yang akhir-akhir ini jarang mewakili kegiatan daerah dan menurut kabar memang sengaja di cut oleh bupati itu juga tidak benar. Karena menurut bupati ketika sekarang ini wabup jarang mewakili acara karena dirinya tidak lagi berhalangan sehingga ngapain harus diwakilkan. "Wakil itu ketika saya berhalangan. Tapi kalau saya pas bisa ya mengapa harus diwakilkan."jelas Bupati Ipong santai.
Ditambahkan bupati Ipong, bahwa saat ini dirinya justru sering mendapat kritik ada banyak agenda daerah selama ini sering dia wakilkan kepada Wabup, sekda atau yang lain karena waktu itu memang dirinya sibuk dan berhalangan hadir. Apalagi itu berkaitan dengan penerimaan penghargaan sehingga banyak kalangan menginginkan supaya bupatinya sendiri yang menerima.(Nanang)
Posting Komentar