![]() |
Bupati Ipong, ketika diwawancarai wartawan |
Ketika persoalan itu ditanyakan kepada Bupati Ipong, seperti apa langkahnya agar gejolak di kalangan petani tidak berlanjut mengingat banyak harga-harga pupuk non subsidi telah lebih dulu melambung tinggi sebagai reaktif dari pengurangan kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Ponorogo oleh pemerintah pusat.
"Kalau soal itu memang sudah menjadi keputusan pemerintah pusat mau apa. Tapi kita sebagai pemerintah tentu akan mengupayakan seperti kita akan berkirim surat kepada pemerintah melalui Propinsi untuk meminta tambahan kuota pupuk bersubsidi agar kebutuhan akan pupuk petani di Ponorogo tercukupi."ucap bupati Ipong santai.
Menyinggung soal POC yang dia programkan dan diberikan secara gratis kepada petani di Ponorogo sejak tiga tahun terakhir ini dalam rangka membantu petani untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia nampaknya masih perlu digenjot lagi.
Terbukti, ketika ada pengurangan jumlah pupuk bersubsidi di Ponorogo petani kebingungan dan terlihat cukup panik. Menyikapi hal itu, bupati Ipong mengaku memang untuk pemberian POC tidak sepenuhnya bisa menghilangkan penggunaan pupuk kimia tapi setidaknya mengurangi sehingga beban petani sedikit berkurang.
Hanya saja, program yang dia canangkan pertanian organik tersebut memang perlu waktu minimal lima tahun secara teori paling cepat dan tidak bisa sepenuhnya menghilangkan penggunaan pupuk kimia.
Tetapi petani sudah terbantu dan bisa mengurangi penggunaan pupuk kimia secara berlebihan yang dikawatirkan makin merusak kesuburan tanah sehingga jika sudah begitu maka dari tahun ke tahun kebutuhan akan pupuk kimia semakin banyak dan tinggi.
"Kebaradaan POC yang kita berikan secara gratis adalah untuk menekan penggunaan pupuk kimia secara berlebihan bukan menghilangkan. Butuh waktu setidaknya lima tahun bagi petani organik bisa benar-benar terlepas dari jeratan pupuk kimia."ujar Bupati Ipong menyakinkan wartawan.
Oleh karenanya, menyikapi hal itu pihaknya akan berusaha sebisa mungkin agar effek dari pengurangan pupuk bersubsidi tidak ssmpai terlalu membebani petani di ponorogo.(Nanang)
Posting Komentar