![]() |
Bupati Ipong ketika diwawancarai wartawan |
"Kita sudah putuskan nggak jadi beli. Kita manfaatkan apa yang ada dan kita fokus pada pembuatan westafel saja. Cuci tangan pakai sabun itu lebih efektif."ujar Bupati Ipong.
Asal tahu saja bahwa dalam jumpa pers pada Jumat, 27/3 lalu bupati Ipong telah memesan 15 alat disinfection Chamber untuk ditempatkan di setiap perbatasan pintu masuk Ponorogo dengan tujuan untuk mencegah Corona masuk dari luar.
Dan bahkan di awal alat ini efektif dan mampu membunuh kuman dan virus makanya rame digunakan baik kalangan pemerintah maupun swasta sebagai bentuk perlindungan diri. Makanya pihaknya berencana akan menambah lagi dengan akan memesan kembali alat disinfection Chamber sebanyak 50 buah. Lalu muncul pemberitaan dari WHO bahwa penggunaan disinfection Chamber berbahaya bagi kesehatan karena kandungan zat didalamnya akhirnya tak jadi.
Sementara itu dr. Hj. Rahayu Kusdarini, M.Kes Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo mengaku tetap akan memanfaatkan 15 alat disinfection Chamber yang sudah dipesannya tersebut meskipun sampai hari ini juga belum siap.
Tapi dirinya mengaku bahwa bahan disinfektan yang akan digunakan hanyalah etanol saja sehingga asalkan seseorang masuk di bilik atau chamber dengan menutup mata atau merem maka tidak mengapa, apalagi orang didalam bilik tidak lama.
"Wong hanya sebentar saja di dalam bilik atau chamber. Dan yang disemprot ya juga lembut tak banyak. Makanya kita himbau harus tutup mata maka tidak akan mengapa."ujar Rahayu Kusdarini, Kepala Dinas kesehatan Kabupaten Ponorogo.(Nanang)
Posting Komentar