![]() |
Insan Genre ketika bagi-bagi masker di hari peringatan Harganas ke-27 tahun 2020 |
Drs. Harjono, M.Kes Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo dikonfirmasi Selasa, 30/6 mengungkapkan bahwa dalam rangka peringatan Harganas ke-27 di Kabupaten Ponorogo memang tidak ada acara yang melibatkan massa besar karena pandemi Corona.
Meski demikian pihaknya tepat di hari Harganas Senen, 29/6 menggelar beberapa kegiatan yang merupakan induksi dari kegiatan pusat diantaranya ada acara sukseskan pelayanan KB 1 juta secara serentak se-Indonesia. "Acara ini kita gelar di puskesmas dan rumah sakit swasta di Ponorogo."ujar Harjono kepada wartawan.
Selanjutnya, selama beberapa hari ini menjelang peringatan Harganas pihaknya juga memasang umbul-umbul di berbagai kantor pemerintah mulai kantor penyuluhan KB di seluruh kecamatan termasuk di gedung terpadu agar lebih terlihat semarak di peringatan Harganas tahun ini mengingat di masa pandemi Corona.
Selanjutnya, masih dihari tepat di peringatan Harganas pihaknya juga menggandeng kelompok remaja atau Genre membagikan masker di perempatan lampu merah dan beberapa titik dan talkshow dengan kelompok remaja lewat IG.
Dijelaskan Harjono bahwa melalui peringatan Harganas tahun ini maka sasaran utama yang akan menjadi garapan adalah para generasi berencana atau Genre. Dimana, kelompok remaja ini diberikan edukasi/pengetahuan yang cukup soal pentingnya kesehatan reproduksi. Berbekal pengetahuan itu maka remaja tersebut bisa menentukan kapan mereka akan menikah dan berapa akan punya anak dihubungkan dengan siklus kesehatan mereka.
"Jangan sampai ada anak menikah/melahirkan dibawah usia 20 tahun atau pernikahan dini. Karena itu sangat berbahaya bagi kesehatan reproduksi mereka. Lewat program generasi berencana atau Genre terus kita perkuat."jelasnya.
Ditambahkan Harjono bahwa untuk kabupaten Ponorogo masih lumayan bagus untuk kasus pernikahan dini atau menikah dibawah usia 20 tahun ada sekitar 8,3 persen dan angka tersebut jauh dibawah propinsi untuk kasus pernikahan dini mencapai 18 persen dan nasional mencapai 23 persen.
"Tapi kita sedih, karena ada beberapa kecamatan di Ponorogo angka pernikahan dini masih cukup tinggi diatas 20 persen seperti kecamatan Pudak, Sooko, Ngrayun dan sawoo. Kita berharap melalui penguatan program Genre maka pernikahan dini di Ponorogo bisa ditekan meksipun kita masih jauh dibawah propinsi bahkan nasional."pungkasnya.(NR)
Posting Komentar