![]() |
Panen raya padi di desa Prajegan Sukorejo ponorogo, tampak bupati Ipong sedang memanen dengan menggunakan mesin |
![]() |
Bupati Ipong ketika melihat pameran tekhnologi pertanian yang semakin canggih yaitu bercoco tanam dengan menggunakan mesin.. |
Bantuan Pupuk Organik cair atau POC dari pemerintah Kabupaten Ponorogo merupakan bentuk komitmen Bupati Ipong dalam program prioritasnya menuju pertanian organik. Untuk mewujudkan cita-citanya tersebut maka bupati Ipong menggelontor anggaran cukup besar sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 dengan memberikan bantuan pupuk organik cair (POC) secara gratis kepada petani di Ponorogo.
"Bantuan pemberian POC sudah sejak tahun 2017 lalu. Dan Alhamdulillah, hasil panennya meningkat setelah menggunakan POC."jelas Bupati Ipong.
Rata-rata peningkatan hasil produksi padi setelah menggunakan POC bantuan pemkab dalam satu hektarnya mencapai 7 hingga 8 ton gabah dengan hasil yang lebih sehat karena menggunakan pupuk organik. Keuntungan menjadi petani organik juga mulai dirasakan petani.
Jika sebelumnya mereka harus keluar biaya untuk beli pupuk kimia yang setiap tahun selalu naik tapi kini dengan menggunakan pupuk organik kebutuhan akan pupuk kimia semakin berkurang dan itu otomatis mengurangi biaya operasional petani. Dan lebih dari itu bahwa tanah juga akan semakin subur dengan menggunakan pupuk organik.
"Harus kita akui, kita belum sepenuhnya meninggalkan pupuk kimia. Tapi dengan adanya POC maka lambat laun penggunaan pupuk kimia semakin jauh berkurang. Sudah saatnya kita menuju pertanian ramah lingkungan atau pertanian organik."jelas bupati Ipong.
Ditambahkan bupati Ipong, lahan sawah yang ditanami padi saat ini ada sekitar 34 ribu hektar lebih. Jika dalam setahun ada dua kali tanam maka bisa diasumsikan maka lahan pertanian kita mencapai sekitar 70 ribu hektar sawah. Dan produksi padi atau gabah dari lahan pertanian tersebut mencapai 500 ton pertahun. Sementara hanya sekitar 200 ton saja dari produksi gabah di Ponorogo yang dikonsumsi masyarakat Ponorogo sehingga sisanya sekitar 300 ton gabah.
"Artinya padi kita surplus sekitar 300 ton pertahun. Sebagian disimpan petani dan sebagian lagi dijual keluar kota. Saya bercita-cita kedepan Ponorogo bisa menjadi lumbung pangan di Nusantara ini."ungkapnya bangga.
Sementara itu, Drh. H. Andi Susetyo, MMA Kepala Dinas Pertanian, ketahanan pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo ketika dikonfirmasi mengaku bahwa berkat inovasi Bupati Ponorogo dalam usahanya memanfaatkan lahan marjinal menjadi lahan produktif dan bisa menopang pangan maka pada bulan November 2019, bupati Ponorogo H. Ipong Muchlissoni mendapat penghargaan Award peduli ketahanan pangan dari pemerintah propinsi Jawa timur.
Selanjutnya bahwa acara panen raya bersama kelompok tani di kecamatan Sukorejo yang dihadiri Bupati Ponorogo dan sejumlah tamu undangan lebih kepada acara seremonial. Lebih dari itu bahwa kegiatan tersebut merupakan acara diskusi sesama kelompok tani di Ponorogo. "Intinya, menjalin silaturahmi sekaligus sarana untuk bertukar informasi sesama petani. Terlebih ada hal baru sehingga semuanya menjadi mudah." Pungkasnya.(NR)
Posting Komentar