![]() |
Jembatan sesek bambu di desa Bulak Balong adalah inisiatif warga agar tetap bisa lewat |
BALONG, SINYALPONOROGO - Jembatan sesek bambu yang sempat viral di media sosial yang berada di dukuh Asem Depok desa Bulak Kecamatan Balong Ponorogo ternyata inisiatif buatan warga. Jika selama ini rame di media sosial soal jembatan sesek yang dikabarkan nilainya mencapai 200 juta itu adalah bohong dan tidak benar.
"Jembatan sesek yang terbuat dari bambu itu dibuat atas inisiatif warga di dua desa antara bulak dan Pandak. Jadi tidak ada kaitannya dengan proyek jembatan. Kita buatnya juga gotong royong."kata Arini Musrifah kepala desa Bulak diamini Sirnan kepala desa Pandak Kamis, 17/12.
![]() |
Proyek pembangunan landhoop atau pondasi jembatan bukan jembatan sesek bambu |
Arini Musrifah kepala desa Bulak bersama Sirnan kepala desa Pandak Balong mengaku bingung dengan ramenya pemberitaan yang menyebutkan bahwa proyek jembatan sesek bambu bernilai ratusan juta. Padahal lanjut Arini, pembuatan jembatan sesek dari bambu tersebut murni inisiatif buatan warga di dua desa dengan tujuan agar akses kedua desa tetap lancar.
"Maksudnya jembatan darurat, biar warga tetap bisa lewat sampai menunggu pembangunan jembatan yang sudah di programkan di tahun 2021 oleh pemerintah Kabupaten."jelasnya.
![]() |
Kepala desa Pandak dan Bulak Balong ketika menjelaskan soal jembatan sesek bambu |
Ketika ini menjadi rame dirinya perlu menjelaskan kepada warga masyarakat bahwa jembatan sesek yang dimaksud adalah bukan bagian dari proyek tapi inisiatif warga sendiri hasil kesepakatan dari dua desa yaitu Pandak dan Bulak.
Sementara itu Ali Jalaludin, selaku pelaksana proyek pembangunan Landhoop dari CV. Pagunmas mengaku bahwa sesuai RAB hanya membangun landhoop atau pondasi jembatan saja. Soal jembatan sesek yang rame di media sosial dirinya juga tidak tahu menahu soal itu.
Ditambahkan Ali bahwa sesuai RAB pekerjaan yang dilakukan adalah pembongkaran jembatan lama dengan lebar 2 meter yang infonya akan dibangun kembali dengan lebar 4,10 meter sehingga bisa dilewati kendaraan roda empat.
"Sesuai RAB pekerjaan kita hanya sebatas pembangunan landhoop atau pondasi jembatan dengan nilai proyek 200 juta. Jadi bukan jembatan sesek bambu."jelasnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa Jamus Kunto Purnomo, kepala DPUPKP Kabupaten Ponorogo menjelaskan bahwa proyek pembangunan jembatan di desa Bulak Balong tersebut membutuhkan anggaran sekitar 500 juta. Tapi terbatasnya anggaran maka untuk tahab pertama dilakukan pembangunan pondasi atau landhoop dengan nilai proyek 200 juta.
"Berhubung keterbatasan anggaran, oleh bappeda baru diplot 200 juta. Akhirnya disepakati ini dikerjakan untuk pondasi (landhoop) jembatan. Bangunan utamanya, rencana bappeda diprogramkan di tahun 2021."ungkap Jamus Kunto Purnomo.(Nang)
Posting Komentar