![]() |
Jamus Kunto Purnomo, ST, M.Si Kepala DPUPKP ponorogo |
BALONG, SINYALPONOROGO - Heboh, proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan antara desa Bulak dan desa Pandak kecamatan Balong Ponorogo hanya menggunakan bambu sesek. Tak tanggung-tanggung nilai proyeknya mencapai 200 juta rupiah. Tentu saja banyak pihak mempertanyakan soal kebenaran proyek tersebut. Masak, uang 200 juta hanya dapat jembatan yang terbuat dari bambu sesek. Berikut ini penjelasan Jamus Kunto, kepala DPUPKP kabupaten Ponorogo.
![]() |
Jembatan bambu sesek merupakan inisiatif warga agar bisa dilewati supaya warga tak memutar jauh |
Dikatakan Jamus Kunto Purnomo, bahwa proyek pembangunan jembatan yang menghubungkan kedua desa di kecamatan Balong tersebut merupakan inisiatif/usulan dari desa kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah Kabupaten Ponorogo. Dan kebutuhan anggaran untuk rehab jembatan itu sekitar 500 juta rupiah.
"Berhubung keterbatasan anggaran, oleh bappeda baru diplot 200jt. Akhirnya disepakati ini dikerjakan untuk pondasi (landhoop) jembatan. Bangunan utamanya, rencana bappeda diprogramkan di tahun 2021."ungkap Jamus Kunto Purnomo kepada SINYALPONOROGO.com Rabu, 16/12.
Setelah selesai pekerjaan pondasi, lanjut Jamus oleh masyarakat setempat untuk sementara waktu diatas pondasi dipasang sesek bambu untuk darurat sepeda motor daripada jalan mutar. "Jadi anggaran 200 juta itu untuk mengerjakan pondasi kanan kiri calon jembatan tersebut."jelasnya.
Diberitakan sebelumnya warga sempat resah dengan pembangunan jembatan hanya menggunakan bambu sesek dengan nilai 200 juta. Warga kawatir di musim hujan seperti sekarang ini apapun bisa terjadi sehingga sangat menyanyangkan.
Padahal, pemberian bambu sesek tersebut hanya inisiatif warga agar bisa dilewati terutama untuk kendaraan roda dua bisa melintas daripada harus memutar jauh. Jadi sekali lagi hanya untuk sementara sampai pembangunan jembatan diprogramkan lagi di tahun 2021.(Nang)
Posting Komentar