Seandainya di aloon-aloon Ponorogo ada wisata lempar jumroh, Arim Kamandaka : Bagus, bisa menarik wisatawan

Arim Kamandaka, tokoh Ponorogo sekaligus penulis buku 

SINYALPONOROGO, PONOROGO
- Perlu ada terobosan baru dan ide gila dalam membangun Ponorogo hebat. Terutama di sektor pariwisata yang saat ini lagi in digalakkan Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko yang akan melakukan perombakan wajah jalan HOS Cokroaminoto sepanjang 700 meter akan dibuat layaknya Malioboro Jogjakarta dengan harapan akan menjadi destinasi baru sekaligus icon baru kota Ponorogo sehingga perekonomian akan bangkit di masa pandemi seperti sekarang ini.

Tentu ini ide bagus untuk bisa mendatangkan banyak orang di lokasi tersebut karena di lokasi tersebut juga akan diberi tempat khusus buat  Selfi termasuk juga patung HOS Cokroaminoto yang merupakan icon baru pahlawan nasional asal Ponorogo sebagai bentuk penghargaan kepada beliau.

"Saya sangat setuju dan itu bagus sekali. Tapi sebenarnya ada yang jauh lebih menarik dari itu semua."ujar Arim Kamandaka, tokoh ponorogo sekaligus penulis buku di Ponorogo.

Dikatakan Arim Kamandaka, sesuai sejarah yang masih hangat di telinga warga Ponorogo termasuk masyarakat Indonesia bahwa Muso yang merupakan tokoh PKI yang melakukan aksi pembantaian kepada tokoh masyarakat dan kyai kala itu ternyata matinya tertembak di desa Semanding kecamatan Kauman Kabupaten Ponorogo kemudian mayatnya di bawa ke rumah sakit dan dibakar jasadnya rame-rame di aloon-aloon Ponorogo.

"Ini sejarah. Seandainya di aloon-aloon Ponorogo dibuat tugu atau patung Muso. Untuk mengenang kekejaman PKI dengan lempar jumroh. Semacam wisata ibadah haji lempar jumroh adalah mengusir setan atau jin."ungkap Arim Kamandaka.

Namun begitu lanjut Arim hanya sekedar saran kepada pemerintah kabupaten Ponorogo yang lagi semangat menggalakkan Pariwisata di Kabupaten Ponorogo maka itu bisa menjadi rujukan untuk meningkatkan wisata dalam rangka membangkitkan semangat nasionalisme di kabupaten Ponorogo melalui wisata lempar jumroh .

"Kalau orang naik haji lempar jumroh pakai batu kerikil, maka di Ponorogo bisa berupa teh atau minuman apa saja. Intinya buat ungkapkan kebencian kita kepada organisasi terlarang di Indonesia yaitu PKI."tegasnya.(Nang)

 


0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :