Soal pengambilan paksa jenasah covid19, Made Jeren : Teman-teman UGD yang berjaga sudah diperiksa polisi

Megah,
gedung RSUD dr Harjono Ponorogo

SINYALPONOROGO, PONOROGO - Kasus pengambilan paksa jenasah covid19 di RSUD dr Harjono Ponorogo pada awal bulan mei 2021 ternyata terus bergulir. Terbukti, tenaga medis yang berjaga di UGD RSUD dr Harjono Ponorogo sudah dimintai keterangan/diperiksa oleh satreskrim polres Ponorogo.

"Teman-teman UGD yang jaga waktu itu sudah diperiksa polisi."ujar Made Keren, Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo kepada wartawan, Kamis (27/5/2021) ketika menghadiri acara ultah PSC ke-3 di komplek gedung terpadu ponorogo.

Dikatakan Made panggilan direktur RSUD dr Harjono Ponorogo berharap kasus tersebut cepat mendapat penanganan dari pihak berwajib sehingga kedepan tidak ada lagi kasus serupa terjadi. 

"Kedepan, kita kepingin kasus serupa tidak terulang kembali."pintanya.

Dr. Made Jeren, SP, THT
Direktur RSUD dr Harjono Ponorogo

Ditambahkan Made, apa yang dilakukan pihak RSUD dr Harjono Ponorogo hanya menjalankan SOP di masa pandemi covid19. Sehingga setiap pasien yang masuk perawatan memang harus dilakukan tes rapid antigen dan ketika pasien dinyatakan positif maka perlakukan pasien harus dengan prokes.

"Kita ingin melindungi semua. Baik nakes maupun pasien. Dan jika ternyata setelah ditindaklanjuti dengan PCR hasilnya negatif maka syukur alhamdulillah."jelasnya.

Masih menurut Made, hingga saat ini masih ada 37 pasien konfirmasi positip covid19 yang menjalani perawatan di RSUD dr Harjono Ponorogo dan selebihnya mereka yang positip tapi tidak bergejala diletakkan di salter sentra industri kecil di Tambakbayan Ponorogo. "Mereka yang dirawat rata-rata usia 40 tahun keatas dan memang memiliki penyakit bawaan."tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, bahwa polisi telah memanggil dua saksi terkait Vidio viral pengambilan paksa jenasah covid19 di RSUD dr Harjono Ponorogo, mereka adalah presiden ICWP dan oknum wartawan yang melakukan peliputan acara tersebut.(Nang)