![]() |
Ribut Riyanto, Wakil ketua Komisi B DPRD Ponorogo |
SINYALPONOROGO, PONOROGO - Menyikapi anjloknya harga telur yang terus turun bebas hingga data terakhir pada Sabtu, 25/9 harga telur untuk perkilogramnya pada kisaran Rp 16.500 tentu memukul para peternak telur di Kabupaten Ponorogo. Dan itu tak sebanding dengan harga pakan ayam yang terus meroket sehingga untuk menutupi operasional saja para peternak tak mampu lagi akhirnya rugi besar.
Ribut Riyanto, Wakil ketua komisi B DPRD Kabupaten Ponorogo mengaku telah mendapat keluhan dari warga masyarakat terutama dari kalangan peternak ayam petelur di Kabupaten Ponorogo. Meskipun harus diakui ketua fraksi PKS DPRD Kabupaten ponorogo bahwa anjloknya harga telur adalah permasalahan nasional.
"Kita akan panggil leading sector seperti dinas pertanian akan kita ajak hearing. Kita juga akan hadirkan dinsos yang selama ini memakai bantuan BPNT, Dinas perdakum dan juga perwakilan peternak ayam petelur."ujar Ribut Riyanto, wakil ketua komisi B DPRD Kabupaten Ponorogo.
Hearing ini nantinya akan membahas soal anjloknya harga telur sekaligus mencari solusi agar harga terlur bisa stabil.
"Untuk jadwal hearing ini rencana akan kita agendakan pada Selasa, 28/9 akan datang."jelasnya.
Yang jelas lanjut Ribut, pihaknya telah memiliki gambaran agar peternak ayam petelur ini tidak terus merugi dan minimal harga bisa stabil kembali.
"Untuk sementara ini sesuai angan-angan kita dari Dinsos sebagai leading sektor penyalur bantuan BPNT akan kita arahkan kesana. Termasuk pasar modern seperti Indomaret dan alfamart bisa membeli telur dari peternak Ponorogo."ucapnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa sebagai ungkapan para peternak akibat anjloknya harga telur di pasaran sementara mengingat stok telur peternak di Ponorogo cukup melimpah mencapai 7 ton maka para peternak ini sepakat menggelar bazar telur murah selama tiga hari di jalan aloon-aloon timur terhitung mulai Jumat sampai Ahad tanggal 24 s/d 26 September 2021.(Nang)
Posting Komentar