Aksi protes para petani desa Mrican akibat terdampak limbah TPA hingga membuat gagal panen..
SINYALPONOROGO, JENANGAN - Puluhan petani yang tergabung dalam berbagai kelompok tani di desa Mrican melakukan aksi bakar panen padi mereka pada Rabu, 23/3. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah Kabupaten yang membiarkan limbah TPA mengalir di saluran irigasi pertanian mereka hingga membuat puluhan hektar lahan sawah gagal Penen tahun ini.
Suyitno, perwakilan petani desa Mrican Kecamatan Jenangan menjelaskan dari 67 hektar sawah di desa Mrican yang tercemar limbah TPA hanya 40 persen saja yang bisa diselamatkan dan sisanya terkena Potong leher alias puso.
 |
| Para petani lakukan aksi protes dengan membentangkan poster berisi tiga tuntutan kepada pemkab Ponorogo |
Tak puas sampai disitu, perwakilan tiga kelompok tani desa Mrican melanjutkan aksi protes sambil membawa poster yang berisi tuntutan dengan mendatangi kediaman kepala desa Mrican, Adi Purnomo Sidik.
Dalam aksi mereka tersebut, petani meminta kepada pemerintah desa Mrican untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah Kabupaten Ponorogo akibat air limbah TPA membuat warga desa Mrican menderita terutama dampak kesehatan bagi warga desa mulai bau yang menyengat dan gatal-gatal pada kulit. Selain itu, warga desa juga minta perbaikan saluran irigasi dan harga pupuk bisa dibuat semurah mungkin.
"Dari ketiga tuntutan warga desa Mrican tersebut seusai lebaran tidak ditanggapi atau tidak ada kesepakatan maka pihaknya akan mengancam menutup pintu masuk ke TPA mrican."tegasnya.
Menanggapi hal itu Kepala desa Mrican, Adi Purnomo Sidik kepada wartawan berjanji akan menyampaikan aspirasi warga desa kepada dinas terkait meskipun sudah berkali-kali pihaknya menyampaikan hal itu tapi sejauh ini juga belum ada tindakan nyata dari pemerintah.
"Tetap akan kita sampaikan kepada pemerintah Kabupaten. Ini aspirasi warga saya dan saya anggap ini wajar."ujar kepala desa Mrican.(Nang).
Posting Komentar