DPPKB Ponorogo gelar sosialisasi SSK di SMPN 1 Sooko dan hadirkan narasumber dari propinsi Jatim

Kegiatan sosialisasi sekolah siaga kependudukan di SMPN 1 Sooko Ponorogo 

SOOKO, SINYALPONOROGO
- Dalam rangka  meningkatkan wawasan dan pengetahuan siswa dan seluruh warga sekolah akan keberadaan sekolah siaga kependudukan (SSK), Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Ponorogo menggelar sosialisasi sekolah siaga kependudukan (SSK). Kegiatan ini dilaksanakan di SMPN 1 Sooko Kabupaten Ponorogo pada Selasa, 30/8.

Drs. Harjono, M.Kes
Kepala DPPKB Ponorogo 

Hadir dalam acara itu Drs. Harjono, M.Kes kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo, perwakilan BKKBN Propinsi Jatim, Toma Adfriandi, SH, MSI, Kepala Bidang Pengendalian Penduduk, Penyuluhan dan Penggerak, Edy Darwanto, ST, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Sooko, Ir Foni Susanti, Camat Kecamatan Sooko, Nurhuda Rifai, SS, TP, Kepala Sekolah SMPN 1 Sooko, Suhadi, M.Pd dan jejeran guru pembina serta pelajar SMP Negeri 1 Sooko.

Drs. Harjono, M.Kes Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo mengatakan bahwa maksud dan tujuan diadakan acara sosialisasi sekolah siaga kependudukan adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepada generasi muda apa itu sekolah siaga kependudukan. 

Dijelaskan Harjono dengan kegiatan ini diharapkan nanti mereka akan bisa menyiapkan diri secara baik ketika berkeluarga nanti bisa menjadi keluarga yang berkwalitas.

Keluarga berkwalitas lanjut Harjono adalah keluarga yang tidak melakukan pernikahan dini, menjauhi sek bebas dan bebas narkoba.

"Untuk menjadi keluarga berkwalitas maka hindari pernikahan dini, sek bebas dan jauhi narkoba."pesannya kepada generasi muda.

Sementara itu Toma Adfriandi, SH, MSi, perwakilan BKKBN Propinsi sekaligus narasumber dalam acara tersebut menjelaskan bahwa Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) adalah sekolah yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan dan keluarga berencana ke dalam beberapa mata pelajaran.

Sebagai pengayaan materi pembelajaran, di mana di dalamnya terdapat pojok kependudukan sebagai salah satu sumber belajar peserta didik sebagai upaya pembentukan generasi berencana, agar guru dan peserta didik dapat memahami isu kependudukan dan guru mampu mengintegrasikan isu kependudukan ke dalam pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013. 

Lebih lanjut, Toma menyampaikan bahwa latar belakang kelahiran SSK juga sejatinya tidak bisa dilepaskan dari program generasi berencana (Genre) yang sudah terlebih dahulu digulirkan. Terlebih selama ini sekolah dianggap satu-satunya agen perubahan (agent of change) secara formal di Indonesia. 

Hal serupa disampikan Suhadi, M.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Sooko sangat mendukung langkah dinas dalam upayanya mengenalkan apa itu sekolah siaga kependudukan bagi anak didiknya. 

"Dengan pengetahuan Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) ini, diharapakan anak anak didik SMP Negeri 1 Sooko, kedepannya bisa mengerti dan mampu melakukan yang terbaik dengan tidak melakukan pernikahan dini, hubungan sex bebas dan bisa menjauhkan dari Narkoba,"tegasnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :