Bunda Lisdyarita ramaikan pawai budaya Djoyo Negoro, Toni, Camat Slahung : Budaya Lestari Ekonomi Bangkit

Kirap pusaka, Pagelaran Budaya Djoyo Negoro kecamatan Slahung Ponorogo 

SLAHUNG, SINYALPONOROGO
- Dalam rangka nguri-nguri budaya sekaligus perkenalkan sejarah Djoyo Negoro kepada generasi muda, Pemerintah Kecamatan Slahung menggelar budaya Djoyo Negoro. Ada banyak rangkaian kegiatan yang mengiringi kegiatan tersebut, dimulai sejak Selasa, 20 Desember hingga Kamis, 22 Desember 2022. 

Dimana, acara yang dipusatkan di Pendopo Kecamatan Slahung terus rame sejak hari pertama dibuka dengan acara istigosah dan dilanjutkan dengan ziarah makam Eyang Djoyo Negoro.

Bunda Lisdyarita, wakil bupati Ponorogo bersama camat Slahung dan ketua TP PKK Kecamatan Slahung 

Toni Kristiawan S.STP, M.Si Camat Slahung kepada wartawan mengaku bahwa pagelaran budaya Djoyo Negoro merupakan agenda rutin tahunan pemerintah Kecamatan Slahung dalam rangka nguri-nguri budaya. Acara ini sempat vakum 2 tahun yaitu tahun 2020 dan 2021 karena Pandemi covid19. Karena dirasa penyebaran covid19 mulai landai maka pagelaran budaya Djoyo Negoro pada tahun ini kembali digelar.

Pawai budaya Djoyo Negoro, terlihat camat Slahung beserta istri 

"Alhamdulillah, antusias masyarakat Slahung cukup luar biasa. Apalagi sudah 2 tahun (2020 dan 2021) acara ini vakum digelar karena Pandemi covid19."jelas Toni, camat Slahung.

Dijelaskan Toni, selain nguri-nguri budaya eyang Djoyo Negoro, pihaknya ingin ekonomi warga masyarakat juga ikut  bangkit, makanya di setiap ivent selalu diramaikan dengan Bazaar UMKM. Dan itu sesuai tema yang ingin diangkat dalam pagelaran budaya Djoyo Negoro yaitu Budaya Lestari Ekonomi Bangkit.

Bunda Lisdyarita terus semangati UMKM di Ponorogo untuk terus maju dan berkembang 

"Ini sudah menjadi komitmen kita bersama. Dimana ada ivent disitu selalu ada UMKM. Kita mau ekonomi bangkit dan budaya lestari."tegasnya.

Sementara itu rangkaian acara pagelaran budaya Djoyo Negoro diantaranya ada sarasehan dan srawung budaya, pameran pusaka, lomba ratu luwes dalam rangka memperingati hari ibu yang dipusatkan di pendopo kecamatan Slahung, kemudian ada bedol pusaka, pawai budaya star dari desa Nailan dan finish di pendopo Kecamatan Slahung serta Bazaar UMKM di balai desa Slahung.

Seksama, tampak Bunda Lisdyarita melihat pameran pusaka dalam gelar Budaya Djoyo Negoro Slahung 

Dan yang lebih membanggakan kata Toni, dalam acara tersebut, Bunda Lisdyarita turut serta dalam pawai budaya dengan star dari taman baca joglo desa Nailan menuju pendopo kecamatan Slahung Ponorogo.

"Usai pawai budaya, bunda Lisdyarita juga menyempatkan untuk menilik sekaligus memborong aneka produk unggulan Bazar UMKM pemerintah desa se-kecamatan Slahung Ponorogo."ucap Toni, camat Slahung.


Sementara itu Bunda Lisdyarita, wakil bupati Ponorogo mengaku senang dan bangga dengan adanya gelar budaya Djoyo Negoro. Diakui Bunda, kecamatan Slahung salah satu kecamatan yang kaya akan budaya dan selalu dijaga kelestariannya bahkan itu sudah menjadi agenda rutin tahunan.

"Saya mau agenda Budaya Djoyo Negoro ini didaftarkan me jadi kalendar budaya dinas pariwisata. Tolong nanti pak camat dilaporkan kepada Disbudparpora untuk dimasukkan kalender budaya pariwisata Kabupaten Ponorogo."terangnya.

Setelah asik berkeliling dalam acara pawai budaya Djoyo Negoro, bunda Lisdyarita, wakil bupati Ponorogo langsung meninjau Bazaar UMKM. Tidak hanya itu, bunda juga memborong produk unggulan desa di Kecamatan Slahung.


Dalam kesempatan itu bunda Lisdyarita juga mengajak kepada kader PKK yang menjadi pelaku Bazaar UMKM untuk segera mendaftarkan diri sebagai pelaku usaha dengan membuat Nomer induk berusaha atau NIB termasuk PIRT dan label halal dan pihaknya dari pemerintah siap untuk memfasilitasinya agar umkm tumbuh maju dan berkembang. 

Dalam acara tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan group seni reyog yang mengiringi acara gelar budaya Djoyo Negoro Slahung.(Adv/Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :