Pelayanan KB di Ponorogo terus digencarkan, Henry : Jumlah capaian hingga Oktober 72,21 persen

Henry Indrawardana, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo ketika jenguk akseptor KB MOW di RSDH Ponorogo 



PONOROGO, SINYALPONOROGO
- Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ponorogo terus memberikan pelayanan KB setiap hari. Bahkan titik-titik pelayanan KB juga semakin diperluas agar supaya masyarakat semakin mudah dan gampang ketika hendak memanfaatkan pelayanan KB secara gratis di Kabupaten Ponorogo.

Sebagaimana terlihat, di ruang Ponek RSUD Dr. Hardjono Ponorogo, Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo memberikan pelayanan kepada tiga orang yang akan ber KB dengan metode operasi wanita (MOW) Selasa, 28/11/2023. Tampak para petugas dari DPPKB Kabupaten Ponorogo ikut serta mendampinginya.

Ida Sulistyowati, S.Sos Kabid KB DPPKB bersama para medis dan petugas ketika jenguk akseptor KB MOW 

"Hari ini ada tiga orang yang daftar KB MOW atau steril dan kita tempatkan di ruang Ponek RSDH Ponorogo."ujar Henry Indrawardana, Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo bersama Ida Sulistyowati, Kabid KB DPPKB Ponorogo.

Dikatakan Henry, pelayanan KB hari ini sedikit spesial karena pelayanan KB yang dia berikan sekaligus dalam rangka untuk memperingati hari pahlawan dan hari ibu tahun 2023. Dimana, bagi para peserta juga akan mendapat yang saku senilai Rp 300 ribu rupiah.

Henry Indrawardana, Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo serahkan uang saku kepada keluarga akseptor KB MOW 

"Setelah peserta menjalani operasi KB MOW. Uang saku @senilai Rp 300 ribu langsung kita serahkan kepada keluarganya."jelasnya.

Sementara itu masih seputar pelayanan KB dengan menggunakan semua metode alat kontrasepsi sampai bulan Oktober 2023 mulai IUD, MOP, MOW, Implant, Kondom, Pil dan suntik di Kabupaten Ponorogo jumlah capaiannya 72,21 persen. 

"Semoga hingga akhir tahun 2023 ini jumlah capaian KB dengan menggunakan semua metode alat kontrasepsi bisa meningkat."jelasnya.

Dari data peserta KB baru semua metode alat kontrasepsi untuk penggunaan Pil memang tidak bisa terkendali oleh petugas. Dimana, target yang diberikan BKKBN propinsi Jatim pada tahun 2023 mencapai 12.425 tapi realisasi capaian hingga Oktober baru mencapai 3.045 saja. 

Tapi berbeda dengan KB menggunakan IUD dari target 1.692 realisasi capaian mencapai 3.251. Begitu juga dengan MOW dari PPM 285 realisasi capaian melebihi yaitu mencapai 382 termasuk untuk MOP dari PPM 21 tercapai 25.

Selanjutnya untuk Implant PPM 3.483 realisasi capaian mencapai 2.801 dan kondom PPM 1.917 dan realisasi 1.782 dan suntik PPM 15.143 realisasi capaian 13.961.

Dari sekian banyak pelayanan KB dengan menggunakan semua metode alat kontrasepsi KB agar kedepan lebih efektif dan bisa diukur dalam upaya pengendalian penduduk maka pihaknya akan lebih fokus pada pelayanan KB jangka panjang. 

Karena KB jangka panjang dilakukan oleh mereka yang sudah memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya program KB bisa mengendalikan kehamilan.

"Kedepan kita lebih fokus kepada pelayanan KB jangka panjang karena jauh lebih efektif dalam usaha pengendalian penduduk."pungkasnya.

Sementara itu ibu Ria (40) warga kelurahan Cokromenggalan Ponorogo memutuskan ikut KB MOW karena sudah tidak ingin memiliki anak lagi. 

Meski baru punya anak satu tapi dirinya bertekad untuk tidak hamil lagi dan akan fokus membesarkan anak semata wayangnya. 

"Saya sudah musyawarah dengan suami dan keluarga besar untuk KB steril atau MOW. Karena tidak mau hamil lagi apalagi suami juga sudah tua berumur 60 tahun. "ucapnya.(Adv/Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :