Aktivis LSM 45 Kabupaten Ponorogo ketika silaturahmi Kadishub dan Kasatlantas polres Ponorogo, sampaikan keluhan soal one way..
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Muh. Yani Wijaya, aktivis LSM 45 menolak dengan tegas kebijakan Bupati Ponorogo soal one way diterapkan di sejumlah ruas jalan di kota Ponorogo. Dirinya berdalih Ponorogo belum saatnya justru membuat masyarakat bingung dan membebani rakyat karena harus muter-muter hingga menambah pengeluaran utamanya BBM.
"Soal one way, saya menolak dengan tegas. Semoga Bupati bisa mendengarkan aspirasi masyarakat Ponorogo."ujar Muh. Yani Wijaya kepada wartawan Kamis, 28/03/2024.
Tak puas sampai disitu, guna menyampaikan aspirasi tolak one way pihaknya pada hari kamis, 28 Maret 2024 sengaja mendatangi kantor Dinas Perhubungan untuk menyampaikan uneg-unegnya secara langsung.
"Alhamdulillah, saya diterima dengan baik oleh pak Wahyudi, Kadishub Ponorogo. Intinya, kami keberatan soal kebijakan one way dan minta jalan dikembalikan dua arah."ujar Muh. Yani kepada Kadishub.
Bahkan, pihaknya juga sempat berdebat dengan Kadishub soal one way. Tapi nampaknya pihak Dishub tetap bersikukuh tetap akan melakukan uji coba one way jilid II dan pada saatnya nanti akan dilakukan evaluasi kembali.
"Saya yakin macet, sebentar lagi lebaran waktunya mudik. Pasti banyak kendaraan datang dari luar kota. Dengan one way Ponorogo akan jadi kota macet jika masih memaksa."ungkap Yani tegas.
Setelah lama berdiskusi dengan Kadishub, dirinya langsung menuju ke Satlantas Polres Ponorogo untuk menemui korp baju coklat yang notabennya juga anggota forum lalulintas angkutan jalan (FLLAJ) Kabupaten Ponorogo.
"Saya juga sampaikan keluhan masyarakat soal one way. Tapi sama saja dari pihak Lantas tetap akan menjalankan soal uji coba one way dan setelah lebaran akan dilakukan evaluasi kembali."bebernya.
Sebagai anggota FLLAJ pihaknya tidak bisa serta merta menolak soal one way. Tapi setelah dilakukan evaluasi dan tak memungkinkan tetap akan disampaikan dalam forum tersebut.
"Dari penjelasan Kasatlantas tersebut, saya paham. Dan saya pastikan jika lebaran nanti jalanan Ponorogo akan macet. Biar semua masyarakat yang akan melihat sendiri. Apakah one way mempermudah atau mempersulit masyarakat Ponorogo."ungkapnya.
Selanjutnya, tak puas sampai disitu dirinya juga menemui Widodo, ketua komisi C DPRD Kabupaten Ponorogo dan menyampaikan uneg-unegnya tersebut dan mendapat sambutan yang luar biasa.
"Pada intinya, Komisi C DPRD sependapat dengan kebijakan one way. Tapi tidak lalu banyak jalan seperti sekarang. Satu persatu dilihat bagaimana perkembangannya. Kasihan masyarakat kalau dipaksa begini."kata Yani menyampaikan pendapat ketua komisi C DPRD Kabupaten Ponorogo.
Namun apapun itu, Komisi C DPRD adalah bagian dari pemerintah kabupaten Ponorogo tetap akan mengikuti dan menunggu hasil evaluasi yang jujur dan transparan sesuai fakta di lapangan harus disampaikan kepada publik.(Nang).
One way membikin rakyat tambah mumet
BalasHapusSabar lur, november jika ada cabup yang berani janji rubah jalur searah pilih saja dan untuk incumben biar jadi rakyat biasa kembali
BalasHapusPosting Komentar