![]() |
Henry Indrawardana, SE, M.Si Kepala DPPKB Ponorogo ketika studi tiru di desa Gupit Sukoharjo Jateng sial kampung KB |
SUKOHARJO, SINYALPONOROGO – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ponorogo terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan dan program Keluarga Berencana (KB) dengan melakukan studi tiru ke Kampung KB di Desa Gupit, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Rabu, 30/10/2024.
Rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala DPPKB Ponorogo, Henry Indrawardana, SE, M.Si, menggali ilmu dari desa yang sukses menjadi pelopor dalam pengelolaan Kampung KB tingkat nasional.
![]() |
Rombongan DPPKB Ponorogo ketika berada di desa Gupit Sukoharjo Jateng |
Desa Gupit dikenal luas sebagai Kampung KB berprestasi, meraih Juara 1 Tingkat nasional tahun 2024. Prestasi ini tidak lepas dari peran aktif masyarakat yang menjadi kunci sukses dalam menjalankan berbagai inovasi.
"Kami ingin belajar banyak dari Desa Gupit, karena keberhasilan mereka tidak hanya diukur dari program, tetapi juga dari partisipasi masyarakat yang luar biasa. Ini yang ingin kita terapkan di Ponorogo," ujar Henry Indrawardana kepada media Rabu, 30/10/2024.
Salah satu inovasi yang patut ditiru adalah peran swadaya masyarakat dalam mendukung operasional Kampung KB melalui berbagai kegiatan sosial. Salah satu contohnya adalah program PAGUPONS (Paguyuban Pelayaran Gupit on the Ship) yang bekerja sama dengan perusahaan Putra Utama dalam Yayasan Bhakti Utama.
Program ini memberikan bantuan berupa sarana prasarana kesehatan, termasuk Ambulans Desa dan inisiatif pengumpulan dana melalui kegiatan Infaq Pengajian Malam Jumat Kliwon, yang hasilnya disalurkan kepada warga prasejahtera dan lansia dalam bentuk sembako, serta gerakan Jimpitan Warga yang turut mendukung.
Kepedulian pemerintah desa Gupit terhadap keberlanjutan Kampung KB juga diwujudkan dengan alokasi Dana Desa untuk mendukung program-program penting, seperti Bina Keluarga Balita (Tribina), pencegahan stunting melalui penyelenggaraan makanan tambahan, serta berbagai kelas dan pelatihan bagi ibu hamil dan lansia.
Semua ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta bisa berjalan sinergis untuk kemajuan bersama.
"Dari yang kami lihat, Gupit sangat menekankan kolaborasi antara semua elemen masyarakat. Dengan partisipasi yang solid, Kampung KB bisa berjalan secara mandiri dan efisien," lanjut Henry.
Harapannya, apa yang dipelajari dari Desa Gupit bisa diterapkan di Ponorogo dan bahkan lebih berkembang.
Studi tiru ini menjadi langkah awal bagi Kabupaten Ponorogo untuk meningkatkan kualitas kampung KB di daerahnya.
"Insyaallah, dengan semangat dan partisipasi yang sama, kita bisa membawa Ponorogo menjadi lebih baik dan berkualitas," pungkas Henry.
Dengan menimba ilmu dari Kampung KB yang sukses, DPPKB Ponorogo berharap dapat menerapkan dan mengadaptasi strategi-strategi inovatif yang diterapkan di Desa Gupit, menciptakan kampung KB yang tidak hanya berfungsi baik tetapi juga menjadi kebanggaan bersama.(Nang).
Posting Komentar