Dua Pesantren di Ponorogo Lolos Program Eco-Pesantren, Satu Tersisih Karena Administrasi

Penampakan pondok pesantren Darul Huda Mayak dan Ponpes Darul Falah Sukorejo yang menjadi nominasi ECO pesantren tahun 2024

PONOROGO , SINYALPONOROGO
– Kabupaten Ponorogo terus berupaya mengintegrasikan nilai-nilai agama dengan pelestarian lingkungan hidup melalui program Eco-Pesantren. 

Program yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini bertujuan mengedukasi santri untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan pendekatan berbasis agama. Dari tiga pesantren yang diusulkan pada tahun 2024, hanya dua yang berhasil lolos seleksi.

Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo sebelumnya mengusulkan tiga pondok pesantren untuk mengikuti program ini, yakni Pondok Pesantren Darut Taqwa Jenangan, Pondok Pesantren Darul Huda Mayak Tonatan, dan Pondok Pesantren Darul Falah Sukorejo. 

Team verifikasi ECO pesantren Propinsi Jatim ketika di Ponpes Darul Huda Mayak 

Namun, menurut Samuji, staf Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, hanya dua pesantren yang lolos seleksi karena salah satu pesantren terlambat dalam proses pengunggahan dokumen persyaratan.

"Kami mengajukan tiga pesantren, tetapi Pondok Pesantren Darut Taqwa Jenangan tidak lolos karena terlambat mengunggah berkas melalui sistem online. Jadi, hanya Pondok Pesantren Mayak dan Darul Falah yang berhasil melanjutkan ke tahap verifikasi," ungkap Samuji.

Team verifikasi ECO pesantren propinsi Jatim ketika di Ponpes Darul Falah Sukorejo 

Eco-Pesantren, yang merupakan versi pesantren dari program sekolah Adiwiyata, menitikberatkan pada pembentukan kesadaran santri terhadap pentingnya menjaga lingkungan. 

Program ini dirancang agar pondok pesantren menjadi model institusi pendidikan yang ramah lingkungan, mengajarkan praktik-praktik keberlanjutan seperti pengelolaan sampah, penggunaan energi terbarukan, dan pemanfaatan lahan hijau.

Kedua pesantren yang lolos seleksi akan segera menjalani tahap verifikasi oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur dalam waktu dekat. Verifikasi ini akan menentukan apakah pesantren tersebut layak mendapatkan status Eco-Pesantren.

"Alhamdulillah, kedua pondok telah didatangi team verifikasi ECO pesantren propinsi Jatim. Untuk Pondok Mayak dan Darul Falah pada Senin, 28 Oktober 2024. Tapi melalui zoom meeting."terang Samuji.

Samuji berharap, dengan lolosnya dua pesantren ini, program Eco-Pesantren dapat menjadi contoh bagi pesantren lainnya di Ponorogo dalam menjalankan pendidikan berbasis lingkungan hidup. 

"Harapannya, pesantren-pesantren lain juga terinspirasi untuk ikut serta dalam program ini di masa depan. Dengan demikian, peran pesantren tidak hanya terbatas pada pendidikan agama, tetapi juga dalam menjaga kelestarian lingkungan," tambahnya.

Program Eco-Pesantren sendiri dinilai strategis mengingat pondok pesantren memiliki peran penting di masyarakat, terutama dalam membentuk karakter santri yang peka terhadap isu-isu sosial dan lingkungan. 

Melalui program ini, diharapkan kesadaran kolektif dalam melestarikan lingkungan akan terus tumbuh, sejalan dengan ajaran agama yang mengedepankan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Sang Pencipta.

Dengan diluncurkannya program ini di Ponorogo, besar harapan bahwa pesantren-pesantren di wilayah tersebut dapat menjadi teladan dalam menjaga lingkungan, sekaligus mendidik santri menjadi generasi yang tidak hanya beriman tetapi juga berperan aktif dalam pelestarian alam.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :