Ponorogo Lolos Nominasi Jejaring Kota UNESCO, Angkat Potensi Seni Reog ke Pentas Dunia

Patung singo di depan gedung pemkab Ponorogo juga menjadi icon kota reyog Ponorogo 

PONOROGO , SINYALPONOROGO
– Kabupaten Ponorogo resmi menjadi nominasi dalam UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2024, bersanding dengan Kota Malang sebagai wakil Indonesia. 

Prestasi ini semakin memperkuat posisi Ponorogo sebagai pusat seni pertunjukan Reog dan membawa harapan besar untuk semakin memperkenalkan warisan budaya ini ke kancah internasional.

Penetapan Ponorogo sebagai nominasi UCCN diumumkan pada acara The Weekly Brief with Sandi Uno yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Senin, 14 Oktober 2024. 

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edhi, menyebut keberhasilan ini sebagai pencapaian luar biasa setelah melalui proses yang panjang dan menantang.

“Bukan hanya Ponorogo yang berjuang masuk UCCN, tetapi beberapa daerah lain seperti Bantul, Tangerang, Buleleng, Malang, dan Makassar juga berambisi mendapatkan status yang sama,” ungkap Judha.

Proses penilaian tahap akhir melibatkan visitasi dari Tim Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) yang dipimpin langsung oleh Taufik Rahzen sebagai pengarah. 

Tim tersebut berkunjung ke Ponorogo pada 26-27 September 2024 untuk mengevaluasi potensi budaya dan kreativitas daerah.

Pada 8 Oktober 2024, Disbudparpora Ponorogo menerima surat resmi dari Kemenparekraf yang menyatakan Ponorogo berhasil lolos seleksi nasional dan diusulkan ke UNESCO dalam kategori Craft and Folk Art. Seni pertunjukan Reog Ponorogo dipilih sebagai sektor unggulan dalam nominasi ini.

Dengan masuknya Ponorogo ke dalam jejaring kota kreatif dunia, diharapkan terbuka peluang kolaborasi dengan kota-kota kreatif lainnya di seluruh dunia. 

“Kami berharap Ponorogo akan mendapatkan spirit dan inspirasi kreatif dari kota lain yang bisa diadopsi dan dikembangkan oleh masyarakat,” ujar Judha.

Langkah ini diharapkan semakin memperkokoh Ponorogo sebagai pusat seni budaya dan membawa seni Reog ke panggung global. 

Jejaring UCCN juga diharapkan menjadi ruang berbagi pengetahuan dan praktik kreatif antar kota, memperkaya identitas budaya sekaligus memperluas kerjasama internasional.

Ponorogo dan Malang kini menunggu proses lanjutan dari UNESCO yang akan memutuskan keanggotaan final UCCN pada akhir 2024. 

Jika berhasil, Ponorogo tidak hanya akan mendapat pengakuan internasional tetapi juga dorongan untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisionalnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :