Purnawirawan TNI Mulyono: Mengabdikan Hidup untuk Kesejahteraan Warga Desa Karangwaluh

Mulyono, 
Purnawirawan TNI/Tokoh Masyarakat 

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– Setelah puluhan tahun mengabdi sebagai anggota TNI, Mulyono, purnawirawan berpangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Pelda), kini memfokuskan hidupnya untuk masyarakat di Desa Karangwaluh, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo. Pria berusia 59 tahun ini memiliki cita-cita besar: memastikan tidak ada anak-anak di desanya yang putus sekolah.

Sebagai mantan perawat di bidang Instalasi High Technology (IHT) RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Mulyono dikenal ahli dalam membantu warga dengan berbagai masalah kesehatan ringan. Mulai dari menangani telinga kemasukan serangga hingga membersihkan kotoran telinga, semua dilakukannya secara gratis. 

"Sebisa mungkin, saya ingin membantu masyarakat yang membutuhkan tanpa biaya. Ini bagian dari pengabdian saya," ungkap Mulyono saat ditemui di rumahnya yang sederhana.

Membangun Desa dari Akar Pendidikan

Lahir dan besar di Desa Karangwaluh, Mulyono menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi kemajuan generasi muda. "Cita-cita terbesar saya adalah memastikan anak-anak di Karangwaluh bisa bersekolah dan, jika memungkinkan, melanjutkan ke sekolah kedinasan," tegasnya.

Untuk mewujudkan impian tersebut, Mulyono sangat mendukung program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo bagi anak-anak di desanya. Ia meyakini bahwa asupan makanan yang baik dapat mencerdaskan generasi muda.

"Anak-anak harus pintar, dan itu dimulai dari tubuh yang sehat," tambah ayah empat anak ini.

Ketiga anaknya kini sukses mengabdi di institusi negara, dua di antaranya menjadi anggota TNI dan satu di Polri. Anak bungsunya saat ini sedang menempuh studi di Universitas Brawijaya, Malang, jurusan Perpajakan. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi Mulyono untuk terus mendorong anak-anak di desanya meraih masa depan yang lebih baik.

Mimpi Desa yang Lebih Maju

Desa Karangwaluh saat ini dipimpin oleh Penjabat Sementara Kepala Desa, dan Mulyono berharap, di masa mendatang, desa ini akan menjadi lebih maju dan sejahtera. Ia juga percaya bahwa pendidikan dan kesehatan merupakan kunci untuk mencapai hal tersebut.

Mulyono tidak hanya mengandalkan tekad, tetapi juga menjalin komunikasi aktif dengan warga. Sejak pensiun pada 2020, ia kerap mendengarkan keluhan masyarakat dan berusaha memberikan solusi terbaik. 

"Jika memang masyarakat menerima, saya ingin sepenuhnya mengabdikan diri di sini," ucapnya dengan penuh harap.

Harapan dan Dukungan

Program-program yang dirancang Mulyono mendapat respons positif dari warga. Banyak yang melihatnya sebagai sosok inspiratif yang mampu membawa perubahan nyata. 

"Pak Mulyono itu teladan. Pengalaman dan ilmunya sangat bermanfaat bagi kami," ujar Bambang warga Desa setempat.

Mulyono percaya, dengan kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah desa, Karangwaluh bisa menjadi desa yang mandiri dan berdaya saing. 

"Saya hanya ingin membuktikan bahwa meskipun sudah pensiun, pengabdian kepada negara tidak pernah berhenti," pungkasnya.

Semangat pengabdian Mulyono menjadi inspirasi bagi banyak orang, membuktikan bahwa usia bukanlah batas untuk berkarya dan berbagi manfaat bagi sesama. Desa Karangwaluh kini menanti masa depan yang lebih cerah, dengan harapan dan langkah nyata yang terus dibangun bersama.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :