Bukan Syakban adalah bulan latihan menjelang Ramadhan. Ini amalannya...
PONOROGO, SINYALPONOROGO – Bulan Syakban menjadi momentum penting bagi umat Islam untuk bersiap menyambut Ramadan. Dikenal sebagai bulan latihan, Syakban sering kali diabaikan oleh banyak orang, padahal memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW memperbanyak ibadah di bulan ini, menjadikannya sebagai ajang pemanasan sebelum memasuki Ramadan.
Lantas, apa saja amalan yang bisa dilakukan di bulan Syakban agar umat Islam semakin siap menyambut Ramadan dengan maksimal? Berikut ulasannya.
1. Puasa Sunnah Syakban
Rasulullah SAW dikenal rutin berpuasa di bulan Syakban, bahkan hampir menyempurnakannya kecuali beberapa hari menjelang Ramadan. Dalam hadis riwayat Aisyah RA disebutkan:
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada di bulan Syakban." (HR Bukhari & Muslim)
Puasa di bulan ini dianjurkan sebagai bentuk persiapan fisik dan spiritual sebelum memasuki Ramadan. Namun, ulama menyarankan agar tidak berpuasa setelah pertengahan Syakban, kecuali yang memiliki kebiasaan puasa sunnah seperti Senin-Kamis atau Ayyamul Bidh.
2. Memperbanyak Istighfar dan Doa
Syakban juga dikenal sebagai bulan diangkatnya catatan amal tahunan. Rasulullah SAW bersabda:
"Bulan Syakban adalah bulan yang sering dilupakan oleh manusia, yaitu bulan antara Rajab dan Ramadan. Ini adalah bulan diangkatnya amal kepada Allah, maka aku ingin amalanku diangkat dalam keadaan berpuasa." (HR Nasa’i)
Karena itu, memperbanyak istighfar, doa, dan muhasabah diri sangat dianjurkan agar saat memasuki Ramadan, hati dalam keadaan bersih dan siap menyambut malam-malam penuh keberkahan.
3. Memperbanyak Sholat Sunnah dan Membaca Al-Qur’an
Syakban bisa dijadikan sebagai ajang meningkatkan kualitas ibadah. Membiasakan sholat sunnah, seperti tahajud, dhuha, dan rawatib, akan memudahkan menjalankannya di bulan Ramadan. Selain itu, mulai memperbanyak membaca Al-Qur’an sejak Syakban dapat membantu agar saat Ramadan tiba, target khatam lebih mudah tercapai.
4. Memperbanyak Sedekah dan Menjalin Silaturahmi
Sedekah di bulan Syakban memiliki keutamaan tersendiri. Rasulullah SAW memperbanyak sedekah menjelang Ramadan sebagai bentuk kepedulian sosial. Ini juga menjadi waktu yang tepat untuk menjalin kembali silaturahmi dengan keluarga, sahabat, dan tetangga, sehingga saat memasuki Ramadan, hati dalam keadaan lapang dan bersih dari perselisihan.
5. Malam Nishfu Syakban: Momen Istimewa untuk Berdoa
Malam Nishfu Syakban, yang jatuh pada tanggal 15 Syakban, disebut sebagai malam pengampunan dosa. Dalam hadis riwayat Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya Allah melihat makhluk-Nya pada malam Nishfu Syakban, lalu mengampuni seluruh makhluk-Nya kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."
Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai amalan khusus di malam ini, memperbanyak doa dan memohon ampunan tetap dianjurkan.
Bulan Syakban sebagai Pemanasan Spiritual
Syakban bukan sekadar bulan sebelum Ramadan, tetapi kesempatan emas untuk mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual. Dengan memperbanyak ibadah, mendekatkan diri kepada Allah, serta membiasakan amalan sunnah, umat Islam dapat memasuki Ramadan dengan kesiapan penuh, sehingga ibadah puasa dan amalan lainnya bisa dijalankan dengan maksimal.
Menyambut Ramadan bukan hanya soal menyiapkan makanan sahur dan berbuka, tetapi juga kesiapan hati dan mental. Syakban adalah bulan latihan, dan mereka yang memanfaatkannya dengan baik akan merasakan kemudahan dalam menjalankan ibadah Ramadan.(Nang/diambil berbagai sumber).
Posting Komentar