![]() |
Henry Indra Wardana, SE, M.Si Kepala Dinas PPKB Kabupaten Ponorogo |
PONOROGO, SINYALPONOROGO - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Ponorogo terus menunjukkan komitmennya dalam memperluas jangkauan pelayanan program Keluarga Berencana (KB).
Tak sekadar menunggu warga datang ke fasilitas kesehatan, dinas ini aktif “jemput bola” demi memastikan setiap lapisan masyarakat mendapatkan akses informasi dan layanan KB, termasuk kalangan pekerja.
![]() |
Kegiatan sosialisasi dan edukasi tentang KB sasar Karyawan dan Karyawati Surya Mart Ponorogo |
Dalam rangka memperingati Hari Kartini, Hari Buruh Internasional, dan Hari Bidan Nasional, DPPKB Ponorogo menggelar pelayanan KB gratis pada 28–30 April 2025. Program ini terbuka untuk seluruh masyarakat dan dapat diakses melalui fasilitas kesehatan (faskes) yang tersebar di seluruh Ponorogo.
Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo, Henry Indra Wardana, SE, M.Si, didampingi Kepala Bidang KB, Ida Sulistiyani, S.Sos, menjelaskan bahwa tahun ini pihaknya juga menggandeng sejumlah perusahaan besar demi menyasar kalangan karyawan.
Salah satunya, terlihat pada Senin, 21 April 2025, saat penyuluhan KB digelar di Surya Mart Ponorogo dengan sasaran utama karyawan dan karyawati.
"Kami ingin pastikan para pekerja juga mudah mengakses layanan KB. Misalnya, kalau ada karyawan dari Pudak yang ingin ikut KB, kita arahkan ke faskes terdekat di Pudak. Semuanya gratis dan kami bantu fasilitasi," ujar Henry Selasa, 22/04/2025.
Program ini tidak hanya ditujukan bagi perempuan. Henry menekankan bahwa KB adalah tanggung jawab bersama antara suami dan istri.
Pria juga bisa berperan aktif melalui metode KB pria seperti kondom maupun Metode Operasi Pria (MOP). Diskusi bersama pasangan menjadi kunci dalam memilih metode KB yang paling sesuai demi menjaga keharmonisan keluarga.
Melalui pendekatan yang inklusif ini, DPPKB Ponorogo berharap makin banyak pasangan usia subur yang sadar pentingnya merencanakan keluarga.
Terlebih, banyak kasus menunjukkan bahwa perempuan mengalami efek samping dari metode KB hormonal, yang kadang membuat mereka enggan melanjutkan program KB.
"Kami ingin masyarakat paham bahwa KB bukan sekadar soal menunda kehamilan. Ini soal kesejahteraan, kesehatan, dan masa depan keluarga. Jadi, ayo manfaatkan layanan KB gratis ini, baik suami maupun istri," tegasnya.
Program ini menjadi bukti bahwa pelayanan KB tidak lagi kaku dan formal. Pendekatan lapangan dan langsung menyasar komunitas pekerja menunjukkan bahwa DPPKB Ponorogo tidak tinggal diam dalam mengawal misi nasional pengendalian penduduk, dengan semangat lokalitas dan kepedulian yang nyata.
Penulis : Nanang
mantap, lanjutkan
BalasHapusPosting Komentar