SinyalPonorogo - Target 100 persen perekaman bagi semua penduduk Kabupaten Ponorogo rupanya tidak mudah. Buktinya, hingga detik ini masih ada saja sejumlah warga yang belum melakukan perekaman KTP elektronik sama sekali dan jumlahnya itu mencapai satu persen dari jumlah pendudukan yang sudah wajib KTP elektronik. Guna memastikan semua warga terekam maka pihaknya melakukan jemput bola dengan cara berkeliling desa untuk melakukan perekaman KTP elektronik.
 |
Warga Munggu Bungkal antri menunggu perekaman KTP elektronik |
Drs. Herry Sutrisno, Plt. Kepala Dispendukcapil Kabupaten Ponorogo dikonfirmasi melalui Heru Purwanto Kepala Bidang Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Dispendukcapil Kabupaten Ponorogo Selasa, 12/11 mengatakan bahwa hari ini pihaknya tengah melakukan perekaman KTP elektronik di desa Munggu Kecamatan Bungkal Ponorogo.
"Alhamdulillah, antusias warga luar biasa. Dari target 106 warga yang belum perekaman sampai tengah hari sudah mencapai separuh lebih. Harapannya sampai selesai nanti semua warga bisa datang untuk perekaman."terang Heru Purwanto, kepada wartawan.
 |
Petugas dengan sabar melayani masyarakat dalam perekaman KTP elektronik |
Selain perekaman KTP elektronik, pihaknya juga melayani berbagai urusan administrasi kependudukan lainnya mulai dari akte kelahiran, KK, kamatian dan surat pindah dari dan luar Ponorogo."Ini ibaratnya sekali mendayung, dua tiga pulau terlampau. Ini karena alat yang kita bawa cukup canggih dan mampu makanya kita lakukan. Sepanjang jaringan lancar dan tidak ada gangguan."ujar Heru Purwanto kepada awak media.
Hanya saja, usai perekaman warga hanya mendapatkan surat keterangan pengganti KTP elektronik atau suket karena memang blangko KTP elektronik sangat terbatas sehingga untuk sementara warga hanya mendapat surat keterangan KTP elektronik saja.
"Sampai saat ini sudah 20 ribu Suket kita keluarkan. Kemungkinan sampai akhir tahun bisa mencapai 30 ribu lebih."terang Heru Purwanto.
 |
Petugas Ketika membantu warga perekaman KTP elektronik |
Dikatakan Heru, kebutuhan blangko KTP elektronik setiap harinya tak kurang dari 250 sampai 300 keping sehingga persedian blangko KTP elektronik sudah habis alias menipis."Blangko KTP itu sejatinya masih ada tapi terbatas dan itu akan diperuntukan bagi pemula perekaman dan itupun juga selektif. Mengingat pemula juga lumayan banyak."jelas Heru.
Sementara itu, pihaknya juga sudah mengajukan blangko KTP elektronik ke pemerintah pusat tetapi belum ada respon dan mungkin blangko itu akan tiba lagi di awal tahun 2020.
"Kami menghimbau kepada warga masyarakat yang belum melakukan perekaman sebaiknya segera perekaman baik di kantor dukcapil atau desa disaat pihaknya keliling desa. Begitu juga dengan materi blangko KTP diminta warga bersabar sampai awal tahun 2020 kemungkinan baru bisa cetak kembali KTP elektroniknya."tegasnya.(Nanang)
Posting Komentar