TAHUN 2020, PONOROGO MENUJU PEMERINTAHAN TANPA KERTAS ATAU PAPERLESS

SinyalPonorogo - Tahun depan bakal menjadi catatan sejarah baru di pemerintahan Kabupaten Ponorogo dibawah komando bupati Ipong bakal menerapkan paperless atau pemerintahan tanpa kertas.
"Ini lagi kita bangun sistemnya dan Bappeda sama BPPKAD diundang propinsi dalam rangka proses menuju pemerintahan tanpa kertas atau paperless. Insyaallah, tahun 2020 akan kita mulai. Makanya kita sosialisasikan."ujar Bupati ipong ketika membuka sosialisasi sertifikat elektronika di ruang Bantarangin Ponorogo Rabu, 6/11.

Hanya saja lanjut bupati, didalam penetapanya butuh proses. Jika selama ini pihak pemerintah telah memanfaatkan tekhnologi dan informasi untuk proses penyelenggaraan pemerintahan tapi kedepan pemanfaatan tekhnologi dan informasi ini akan lebih di optimalkan termasuk efisiensi dan keamanan dengan penerapan tekhnologi tersebut. 

"Sebagai contoh, jika kedepan semua tekhnologi bisa dimanfaatkan untuk proses penyelenggaraan pemerintahan tanpa menggunakan kertas lagi atau paperless maka dibutuhkan keamanan. Makanya sertifikat elektronik itu bagian dari pengamanan itu. 

Kedepan hanya ada satu tanda tangan dan dalam tanda tangan itu akan memuat isi secara lengkap apa yang kita tanda tangani sehingga ketika ada yang rubah kontennya maka akan ketahuan. Dan inilah yang lagi kita sosialisiskan."terang Bupati ipong.

Untuk itu, bupati menyambut gembira kegiatan yang dilaksanakan cyber dan sandi negara sebagai langkah maju pemerintahan tanpa kertas sehingga sangat efisiensi. 

Asal tahu saja bahwa secara umum, paperless office dapat didefinisikan sebagai pengurangan bahkan penghilangan konsumsi kertas untuk kebutuhan perkantoran, termasuk di dalamnya sistem pemerintahan. Seperti telah diketahui bersama, penggunaan paperless office mendatangkan beragam keuntungan. Salah satu di antaranya berbicara soal aksesibilitas dokumen.

Apalagi era digital yang didukung oleh gawai di tangan, masyarakat tidak lagi perlu repot datang ke kompleks perkantoran untuk mengurusi suatu hal. Kini dengan sistem serba elektronik bias-bias jarak bisa teratasi. Sebut saja sistem electronic mail, atau electronic banking, dengan keduanya masyarakat tidak perlu repot berjalan ke kantor pos atau pergi ke bank untuk menyelesaikan kepentingan mereka.(Nanang)