BU IPONG BUKA WORKHSHOP POLA ASUH ANAK DAN REMAJA KABUPATEN PONOROGO TAHUN 2019

Hj. Sri Wahyuni Ipong Munchlissoni
Ketua tim penggerak PKK kabupaten Ponorogo
dalam acara workshop pola asuh Anak dan remaja Kabupaten Ponorogo 2019
SinyalPonorogo - Hj. Sri Wahyuni Ipong Munchlissoni, S.Sos ketua tim penggerak PKK Kabupaten Ponorogo membuka secara resmi workshop pola asuh anak dan remaja Kabupaten Ponorogo tahun 2019.

Hj. Siti Raudatun Nikmah, M.Pd.I Ketua panitia pelaksana sekaligus ketua Pokja satu TP PKK Kabupaten Ponorogo dalam laporan kegiatannya mengatakan bahwa maksud dan tujuan diadakan acara ini dalam rangka untuk memberi pengetahuan kepada para anggota PKK dan orang tua dalam pengasuhan anak dan remaja di Kabupaten Ponorogo.

Tania nurmalita, Psikolog (tengah) ketika mrnjadi narasumber dalam workshop pola asuh anak dan remaja Kabupaten Ponorogo tahun 2019
Acara ini digelar di gedung sasana praja Ponorogo Selasa, 10/12 ini menghadirkan narasumber seorang psikolog, Tania Nurmalita dari Sidoarjo Jawa timur. Acara ini diikuti oleh para anggota PKK mulai dari  pengurus TP PKK Kabupaten, kecamatan dan desa ditambah Organisasi perempuan di Ponorogo dengan jumlah peserta mencapai 400 orang lebih.

Sementara itu, Hj. Sri Wahyuni Ipong Munchlissoni dalam sambutannya mengaku bangga dan senang bisa bertemu dengan para pengurus PKK baik di tingkat Kabupaten, kecamatan dan juga desa serta ditambah dari dua organisasi perempuan di Ponorogo dalam kegiatan PKK.

Hj. Sri Wahyuni Ipong Munchlissoni
Ketika hadir dalam kegiatan workshop pola asuh anak dan remaja
di gedung Sasana praja ponorogo
Acara yang juga dihadiri sejumlah kepala OPD di lingkungan Pemkab seperti Kepala Dinas pengendalian penduduk dan KB, Ketahanan pangan, Dinas Sosial & P3A dan asisten dua bidang ekonomi pembangunan  ini banyak menyoroti soal pengalamannya Bu ipong ketika mendidik anak. Tentu saja dengan maksud berbagi pengalaman bagaimana sulitnya mendidik anak-anak tumbuh menjadi anak sehat, cerdas dan beriman dan memiliki akhlak yang baik.

Hj. Sri Wahyuni, disambut panitia workshop pola asuh anak dan remaja
Kabupaten Ponorogo tahun 2019
"Anak saya itu saya bebaskan. Hanya satu yang saya minta. Belajar tanggungjawab dan jangan pakai narkoba."ujar Bu Ipong ketika memberi sambutan dalam acara workshop pola asuh anak dan remaja Kabupaten Ponorogo tahun 2019 di gedung sasana Praja ponorogo.

Hj. Sri Wahyuni Ipong Munchlissoni
  • Ketua TP PKK Kabupaten Ponorogo
Dikatakan Bu Ipong, meski saat ini anak-anaknya telah besar dan telah pada jenjang kuliah bahkan ada yang telah menikah dan telah dikarunia seorang cucu tapi bukan berarti tugas orang tua selesai. Dirinya masih memiliki tanggungjawab moral, apalagi dua dari tiga anaknya belum menikah tentu secara tanggungjawab masih melekat kuat kepada orang tua sehingga dirinya selalu menanyakan bagaimana kondisi anaknya meski ada di luar kota jauh disana.

"Saya memang agak sedikit cerewet soal anak. Sesibuk apapun saya, tetap saya usahakan untuk telepon anak. Sekedar menanyakan dimana dan lagi ngapain."terangnya berbagi tips kepada anggota PKK.

Namun begitu, saat ini dunia telah canggih dan itu memang beda jauh dengan dirinya sewaktu kecil. Apalagi saat ini anak-anak tak bisa lepas dari namanya Handphone. Kadangkala, anak-anak kita jauh lebih pinter dari kita soal TI, dan bahkan kita sering tanya kepada anak soal TI.

"Namun jangan lupa, sebagai orang tua tetap harus mengawasi agar pengaruh buruk yang masuk melalui berbagai kecanggihan handphone tetap bisa diawasi."pesen istri bupati ipong yang kini juga anggota DPR RI.

Sementara Tania Nurmalita, Psikolog asal Sidoarjo ketika menjadi narasumber dalam acara workshop pola asuh anak dan remaja di gedung sasana praja Ponorogo yang digelar oleh Pokja satu TP PKK Kabupaten Ponorogo bahwa pola asuh adalah proses menjaga, merawat, mendidik anak atau diartikan memimpin, membina, dan melatih anak supaya bisa mandiri dan berdiri sendiri.

Dikatakan Tania lulusan magister psikologi Unair itu bahwa jenis-jenis pola asuh menurut Baumrind yaitu ada empat yaitu demokrasi, permisif, otoriter dan juga mengabaikan atau tidak peduli.(Nanang)

















0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :