Pujiana pertanyakan kondisi jembatan Kancil "Krowak", Henry : Yang kurang selimut beton itu diafragma..

Diafragma yang Krowak langsung dilakukan perbaikan, sementara penyangga utama balok atau gelagat jembatan aman 

SINYALPONOROGO, PONOROGO
- Sekilas, siapa saja ketika melihat foto jembatan Krowak karena cor-coran tidak penuh sangat membahayakan dan membuat takut siapa saja yang melintas. Apalagi jembatan itu sangat urgent karena menghubungkan antar desa Sooko dan Bedoho bahkan kini jembatan itu juga menjadi akses bis DAMRI jalur perintis antara Ponorogo Tulungagung. Bahkan banyak warga dari Trenggalek, Kediri dan sebalik melintas setiap hari.

Pujiana bersama Henry,
Kepala Dinas PUPKP ketika meminta klarifikasi soal jembatan kancil..

Pujiana, warga Sooko Ponorogo mengaku prihatin melihat kondisi tersebut. Untuk itu, dirinya sengaja berkirim surat kepada Dinas PUPKP untuk mempertanyakan kondisi jembatan yang dinilai tidak sesuai standar kwalitas dan perencanaan yang telah ditentukan sekaligus meminta jaminan ketika terjadi sesuatu atas jembatan tersebut.

Dikatakan Pujiana yang juga pegiat media sosial menjelaskan bahwa meski proyek jembatan tersebut telah diserahkan kepada pemerintah Kabupaten dari rekanan tapi jembatan yang dibangun tahun 2021 tersebut masih dalam pemeliharaan rekanan. Maka wajar ketika dirinya mengunggah soal kondisi jembatan Krowak ke media sosial langsung mendapat respon dan saat ini kondisi jembatan Krowak juga sudah ditembel.

Diafragma jembatan kancil sudah diperbaiki oleh rekanan karena masih dalam pemeliharaan

"Hari ini saya berkirim surat kepada kepala Dinas PUPKP untuk menanyakan soal keberadaan jembatan Krowak di Sooko."ujar Pujiana kepada wartawan pada Senen, 6/6.

Dijelaskan pujiana,  isi dari surat yang dia kirim dan antar sendiri tersebut berisi tiga pertanyaan kepada Dinas PUPKP yang meski dijawab. Diantaranya, pertanyaan soal pernyataan di media yang mengatakan bahwa pembangunan jembatan cukup bagus sementara masih ditemukan adanya  pilar pondasi yang sebagian Krowak tidak kena cor.

Selanjutnya soal kedua adalah mempertanyakan soal keberadaan pilar skat yang tidak dicor sebagian atau Krowak itu apakah dalam konstruksi pembangunan jembatan tidak begitu penting?. 

Dan terakhir adalah apakah jaminan DPUPKP  kepada masyarakat yang melintas jembatan itu dalam kondisi baik dan layak sementara saben hari ada banyak kendaraan melintas karena jalur perintis antar Kabupaten?.

Selanjutnya, dirinya juga menembuskan surat yang sama kepada lembaga DPRD Kabupaten ponorogo. Meskipun beberapa hari lalu, dari komisi C DPRD Kabupaten ponorogo juga melakukan sidak ke jembatan tersebut.

"Kita ingin minta klarifikasi dari pihak terkait. Soal jembatan yang semacam itu apakah baik dan layak untuk dilewati. Apa jaminan pemerintah kepada warga masyarakat yang melintas jembatan agar tetap aman."ungkapnya. 

Menanggapi hal itu Henry Indrawardana, Kepala Dinas PUPKP Kabupaten Ponorogo mengaku mengucapkan terima kepada atas informasi tersebut. Sehingga pihaknya langsung tindaklanjuti dengan meminta kepada rekanan untuk memperbaiki temuan tersebut.

"Karena masih masa pemeliharaan,  jadi besi yang belum terselimuti beton setelah begasting dilepas memang harus diselimuti beton biar tidak korosi kena air."ujar Henry Indrawardana, Kepala Dinas PUPKP melalui pesan WhatsApp.

Dijelaskan Henry, selama ini pada gambar yang diunggah di media sosial dibuat miring seakan menyangga beban padahal secara struktur beban diterima oleh lantai jembatan dan diteruskan/disangga oleh balok utama/balok gelagar jembatan. Bukan oleh diafragma. 

"Jadi yang kurang selimut beton itu adalah diafragma."jelasnya.

Jadi lanjut Henry, selama ini dengan dibukanya jembatan dan difungsikan terbukti jembatan mampu menahan beban yang ada. 

"Tetapi bahwa besi tulangan balok terlihat, ya.. harus diadakan perbaikan dengan menambal sekaligus merapikan balok yang ada agar besi tersebut terlindung dan berada dalam selimut beton."tegasnya.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :