![]() |
Waluyo Ajeng Lukitowati, Koordinator bidang KBKR BKKBN Propinsi Jatim ketika berada di klinik Fauziah Pulung untuk melayani MOP |
PULUNG, SINYALPONOROGO - Setelah sekian lama Pemerintah Kabupaten Ponorogo vakum melayani metode Operasi Pria (MOP) atau lebih dikenal dengan KB pria karena petugas medis yang selama ini menangani MOP memasuki purna tugas sejak Agustus tahun lalu.
Atas dasar itu akhirnya, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Ponorogo menggandeng Tim medis Pemerintah Propinsi Jawa timur melalui BKKBN untuk bisa melayani MOP.
![]() |
Petugas dari KB hibur para akseptor KB yang akan menjalani MOP di klinik Fauziah Pulung |
Drs. Hardjono, M.Kes Kepala DPPKB Kabupaten Ponorogo dikonfirmasi melalui Drs.Mohamad Tono, M.Si Kepala Bidang KB menjelaskan bahwa antusias warga masyarakat Ponorogo untuk mengikuti MOP atau KB Pria sebenarnya lumayan tinggi. Terbukti, setelah sekian lama vakum tidak menggelar MOP karena petugas medis yang selama ini melayani MOP memasuki purna tugas.
![]() |
Waluyo Ajeng Lukitowati, Koordinator bidang KBKR BKKBN Jatim |
"Alhamdulillah, hari ini kita melayani ada 7 akseptor KB pria yang kita gelar di Klinik Fauziah Pulung Ponorogo."ujar Mohamad Tono, Kepala Bidang KB DPPKB Kabupaten Ponorogo pada Rabu, 8/2.
![]() |
Mohamad Tono, Kabid KB DPPKB bersama Katini, pimpinan klinik Fauziah Pulung |
Dikatakan Tono begitu panggilan Kepala Bidang KB bahwa dari 7 akseptor KB yang hari ini melakukan MOP terdiri dari 4 warga Kecamatan Pulung, 1 warga Kelurahan Banyudono Ponorogo, 1 Warga Sooko dan 1 warga Kecamatan Babadan Ponorogo.
"Alhamdulillah, MOP hari ini berjalan lancar dan sukses."terang Tono.
Sementara itu Waluyo Ajeng Lukitowati, S.St, MM Koordinator Bidang KBKR BKKBN Propinsi Jatim ketika hadir dalam kegiatan pelayanan MOP di klinik Fauziah Pulung sangat mengapresiasi warga masyarakat Ponorogo atas kesediaannya ikut Kan Pria atau MOP.
Tentu saja lanjut Lukitowati sebagai keputusan bijak karena untuk menjadi peserta MOP sudah melalui musyawarah Mateng ada surat pernyataan kesediaan atau kesanggupan yang ditandatangani kedua belah pihak baik suami maupun istri.
"Kebanyakan suami memutuskan ikut KB Pria atau MOP karena si istri tidak cocok dengan alat kontrasepsi KB."ujarnya.
Ketidakcocokan sang istri menggunakan alat kontrasepsi KB karena mungkin ada indikasi lain seperti gemuk atau mungkin memiliki riwayat lemah jantung, hipertensi maupun varises.
"Untuk wilayah Jawa timur, antusias warga untuk mengikuti KB Pria atau MOP lumayan tinggi. Tahun kemarin saja tercatat ada 1000 lebih."ujarnya.
Sementara itu untuk awal tahun 2023 ini memang baru ada beberapa Kabupaten/Kota di Jatim yang terdaftar untuk mengikuti KB Pria atau MOP diantaranya kota Surabaya, Sidoarjo, Situbondo, Purbolinggo termasuk Kabupaten Ponorogo.
Ditambahkan Lukitowati, untuk mendapatkan pelayanan KB Pria atau MOP bisa dilayani dimana saja termasuk di berbagai rumah sakit plat merah maupun swasta termasuk di klinik-klinik pada faskes pertama juga bisa melayani MOP.
Sementara itu Devi Muhammad Rifai (32) warga Wagir Kidul Pulung yang ikut KB Pria atau MOP mengaku sudah mantap dengan keputusannya tersebut. Ketika didesak alasan utama mengikuti KB Pria atau MOP karena memang kondisi istri yang tidak memungkinkan untuk ikut KB karena alasan kesehatan.
Sebagai pria yang bertanggungjawab kepada keluarga dan kini telah dikarunia 2 anak tersebut akhirnya memutuskan untuk mengikuti MOP.
"Sempat ndredeg juga awalnya. Tapi Alhamdulillah kini sudah terlewati."ujarnya sambil ngelap keringat di jidatnya.(Adv/Nang).
Posting Komentar