RSUD dr. Hardjono Dengarkan Keluhan Publik, Targetkan Layanan Lebih Baik di 2025

Kompak, Forum konsultasi publik tentang penyusunan standar pelayanan publik 2025

PONOROGO, SINYALPONOROGO
– RSUD dr. Hardjono Ponorogo menggelar Forum Konsultasi Publik tentang penyusunan Standar Pelayanan Publik 2025, Rabu (19/2/2025). Acara yang berlangsung di auditorium lantai 4 ini menghadirkan perwakilan tokoh masyarakat, LSM, aktivis, media, akademisi, serta profesi kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Wakil Direktur Pelayanan RSUD dr. Hardjono, drg. Heni Lestari, yang mewakili Direktur dr. Yunus Mahatma, Sp.PD, menyatakan bahwa forum ini digelar untuk mendapatkan masukan dan kritik guna meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit.

drg. Heni Lestari ketika membuka acara mewakili Direktur menyampaikan terkait standar pelayanan publik 2025 RSUD dr Hardjono Ponorogo 

"Kami ingin mendengar langsung dari masyarakat, karena kepuasan pasien adalah prioritas utama. Selain itu, RSUD dr. Hardjono juga tengah mempersiapkan Paviliun Graha Amerta, layanan rawat inap eksklusif dengan standar bintang lima," ujar drg. Heni.

Pelayanan RSUD dr. Hardjono Raih Predikat A (Pelayanan Prima) dari Kemenpan RB

Sugianto, bagian humas rumah sakit menjelaskan sekaligus Kabar menggembirakan di tengah upaya peningkatan layanan, RSUD dr. Hardjono Ponorogo mendapat penilaian A (Pelayanan Prima) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

Predikat ini menandakan bahwa RSUD dr. Hardjono telah memenuhi standar pelayanan publik yang sangat baik, mulai dari kualitas layanan medis, kecepatan respons, hingga fasilitas pendukung pasien. Capaian ini sekaligus menempatkan rumah sakit ini sebagai salah satu yang terbaik dalam kategori pelayanan kesehatan di Jawa Timur.

Meski begitu, pihak rumah sakit tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas layanan berdasarkan masukan masyarakat, termasuk melalui forum konsultasi publik ini.

Standar pelayanan RSUD dr. Hardjono mengacu pada enam komponen utama:

1. Persyaratan pelayanan

2. Tata cara/prosedur pelayanan

3. Waktu penyelesaian

4. Biaya layanan

5. Produk layanan

6. Pengelolaan pengaduan 


IGD Terpadu Terbesar di Jatim, One Stop Service untuk Pasien

Dalam forum tersebut, pihak rumah sakit juga memperkenalkan IGD Terpadu terbesar di Jawa Timur, dengan luas 2.000 meter persegi dan konsep One Stop Service.

IGD ini memiliki berbagai layanan darurat, termasuk:

1. Emergency dan Resusitasi

2. Layanan korban KDRT (Emergency Domestic & Family Violence)

3. Gawat darurat kebidanan dan psikiatri

4. Ruang operasi darurat (OK Emergency 1st & 2nd)

5. CT Scan 128 Slice & Mobile X-ray

6. Laboratorium dan Intermediate Care (IMC)

Masukan Masyarakat: Isu ODGJ dan Layanan Rawat Inap

Dalam sesi audiensi, Daryanto, Lurah Paju, menanyakan apakah RSUD dr. Hardjono bisa menerima pasien ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa) yang telah direhabilitasi dari Sidoarjo untuk dirawat inap.

Namun, pihak rumah sakit menegaskan bahwa seseorang dengan diagnosis paranoid tidak bisa dirawat di RSUD dr. Hardjono karena pertimbangan keselamatan para medis. 

Komitmen Peningkatan Layanan di 2025

RSUD dr. Hardjono menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan standar pelayanan. Paviliun Graha Amerta, yang segera diluncurkan, menjadi bagian dari upaya memberikan layanan kesehatan lebih eksklusif dan nyaman.

Dengan berbagai peningkatan fasilitas dan evaluasi kepuasan pasien, rumah sakit ini menargetkan IKM 2025 lebih baik dari tahun sebelumnya. Kritik dan saran dari masyarakat akan menjadi acuan utama dalam perbaikan sistem pelayanan ke depan.(Nang).

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :