Jalan Kirab Bebas Sampah, DLH Ponorogo Terjunkan Ratusan Petugas Bersama Komunitas

Petugas kebersihan bergerak cepat membersihkan setiap sampah yang tercecer

PONOROGO, SINYALPONOROGO
Suasana sakral Kirab Pusaka Grebeg Suro 2025 tak hanya dijaga dari sisi budaya dan keamanan, tetapi juga kebersihannya. Kamis, 26 Juni 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo menurunkan 250 petugas kebersihan, dibantu 150 relawan komunitas seperti Pepala dan lainnya untuk memastikan jalur kirab bersih dari sampah.

"Jalanan yang dilalui kirab harus bebas sampah. Kami kerahkan 250 petugas, ditambah dukungan teman-teman komunitas," ungkap Dian Puspita Mandasari, SE., MM, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Pertamanan DLH Ponorogo, Kamis (26/6/2025).

Pungut sampah dari pengunjung Kirap Pusaka 

Kirab yang menempuh rute dari jalan Niken Gandini – Pasar Pon – Batoro Katong – Ahmad Dahlan – HOS Cokroaminoto – Jalan Jenderal Sudirman – hingga finish di Paseban Aloon-Aloon ini memang menyedot ribuan penonton. Potensi timbulnya sampah sangat besar, namun sepanjang jalur tersebut tetap tampak bersih dan rapi, sehingga indah dipandang mata.

Kerja Sunyi di Tengah Riuh Kirab

Pembersihan dimulai segera setelah iring-iringan kirap pusaka lewat. Armada kebersihan DLH yang terdiri dari 2 truk sampah, 1 pickup, 2 motor roda tiga, dan 1 unit road sweeper truck dikerahkan menyusuri rute. Sampah disapu manual, diangkut, lalu disisir ulang dengan alat berat.

“Kami sempat terkendala padatnya lalu lintas menjelang magrib, sehingga pekerjaan sedikit molor. Tapi sebelum isyak, semuanya rampung,” terang Manda, sapaan akrab Kabid urusan persampahan.

Pembersihan hingga malam karena terkendala padatnya lalu lintas 

Bukan hal mudah, mengingat antusiasme warga menyambut momen kirab pusaka sangat tinggi. Tapi kerja kolaboratif antara dinas dan komunitas terbukti mampu menjaga Ponorogo tetap bersih di tengah gelaran akbar budaya.

Grebeg Suro yang Lebih Ramah Lingkungan

Kisah di balik layar kebersihan ini menunjukkan bahwa Grebeg Suro bukan hanya ajang pelestarian budaya, melainkan juga cerminan komitmen terhadap lingkungan. DLH berharap langkah ini menjadi inspirasi bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama.

"Ini bukan soal kami saja, tapi bentuk gotong royong menjaga wajah kota. Sampah tidak boleh merusak momen sakral," tutup Manda.

Saat kirab berakhir dan masyarakat bubar meninggalkan lokasi, tak ada sampah berserakan. Hanya jalanan bersih yang tersisa—warisan tak terlihat dari kerja keras mereka yang diam-diam berjasa.

Penulis : Nanang

1/Post a Comment/Comments

  1. Salut untuk DLH dan Komunitas Peduli Lingkungan yg kerja maksimal...
    Namun masyarakat juga perlu edukasi agar tdk buang sampah sembarangan...

    BalasHapus

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama
SINYAL PONOROGO

🌐 Dibaca :