🔵 NEWS

Reog Gembong Grib Jaya Meriahkan Bungkal, Sugiri: “Inilah Wujud Semarak 80 Tahun Merdeka”

Penampilan Reog Gembong Grib Jaya DPC Ponorogo dalam pentas Seni Reog desa Se-kecamatan Bungkal 

PONOROGO, SINYALPONOROGO 
– Gemuruh musik pengiring reog menggema di lapangan desa Bungkal, Senin (18/8/2025) sore. Puluhan penari dengan kostum warna-warni menampilkan atraksi khas seni asli Ponorogo. Salah satunya adalah kelompok Reog Gembong Jaya dari DPC Grib Jaya Ponorogo, yang ikut meramaikan pentas seni reog desa-desa se-Kecamatan Bungkal dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI.

Ketua DPC Grib Jaya Ponorogo, Agustino, mengaku bangga bisa turut serta. Baginya, kehadiran kelompoknya bukan sekadar hiburan, melainkan juga bentuk nyata tanggung jawab warga Ponorogo dalam menjaga warisan budaya.

Sebagai warga Ponorogo, sudah kewajiban kita untuk melestarikan reog, seni adiluhung peninggalan leluhur. Meski hanya berpartisipasi, kami bangga bisa menjadi bagian dari nguri-nguri budaya sekaligus memberi hiburan bagi masyarakat Bungkal,” ujarnya.

Pentas seni reog kali ini mendapat perhatian besar. Lapangan Bungkal dipadati warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, yang antusias menyaksikan atraksi para seniman. Kehadiran Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, bersama Camat Bungkal, Wasis S.AP, M.Si, para kepala desa se-Kecamatan Bungkal, serta sesepuh reog Ponorogo seperti Mbah Pur, menambah khidmat sekaligus meriah suasana.

Kang Giri Bupati Ponorogo bersama Agustino, Ketua DPC Grib jaya Ponorogo sekaligus kepala Desa Kupuk Bungkal 

Sugiri menyebut semarak perayaan kemerdekaan ini membuktikan bahwa seni reog tetap menjadi identitas kuat Ponorogo.

“Inilah wujud semarak 80 tahun Indonesia merdeka. Reog menjadi napas kita, menjadi jati diri, dan acara seperti ini harus terus dijaga agar generasi mendatang tetap bangga dengan warisan leluhur,” kata Sugiri.

Tak hanya itu, acara ini juga menghadirkan berkah ekonomi bagi warga sekitar. Sejumlah pedagang kaki lima dan pelaku UMKM di lapangan Bungkal mengaku dagangan mereka laris manis. Dari jajanan tradisional, minuman segar, hingga aksesoris khas Ponorogo, semuanya habis diserbu penonton.

Bagi Grib Jaya, partisipasi ini diharapkan bisa menjadi pintu untuk terus terlibat dalam agenda pelestarian budaya.

“Ke depan, melalui bidang budaya, kami ingin lebih aktif ambil bagian dalam setiap pagelaran seni reog di mana pun,” tambah Agustino.

Pentas reog di Bungkal menjadi bukti bahwa perayaan kemerdekaan tidak hanya tentang upacara bendera dan lomba rakyat, melainkan juga merawat identitas budaya. Reog, yang telah menjadi ikon Ponorogo di pentas dunia, terus hidup lewat partisipasi masyarakat, komunitas, dan organisasi yang peduli.

Penulis : Nanang

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
Posting Komentar