 |
| Muh. Yhanie Wijaya, Pengamat politik dan supranatural Ponorogo |
Mungkin bagi balon incumbent seperti H. Ipong Muchlissoni kalau soal itu semua tidak begitu ada masalah dan terlihat mulus karena partainya mampu memberangkatkan sendiri sementara dari kubu lawan dari pihak H. Sugiri Sancoko masih harus kerja ekstra untuk mendapatkan itu semua.
Muh. Yhanie Wijaya, Pengamat politik sekaligus supranatural Ponorogo ini telah mengamati keduanya dengan sangat seksama meskipun sejatinya dirinya ragu jika pada pilbup akan datang kedua tokoh ini akan kembali bertemu dan menjadi lawan untuk kedua kalinya dalam memperebutkan kursi AE1 Ponorogo.
"Kalau lihat perkembangan terkini H. Sugiri Sancoko kembali akan maju dalam pilbup Ponorogo. Saya tahunya lewat media."ujar Muh Yhani Wijaya kepada wartawan.
Menurutnya, apa yang dilakukan Giri cukup cerdas dengan segala keterbatasannya mampu membuat gebrakan sensasional hingga mampu mengangkat elektabilitasnya menjelang pilbup Ponorogo.
"Dia umumkan ke media bahwa dirinya bersiap maju dalam pilbup Ponorogo itu adalah langkah berani dan bagus. Karena itu mampu mengangkat elektabilitasnya. Termasuk untuk melihat rupa pendukungnya masih lumayan banyak dan fanatik."terang Muh Yhanie Wijaya yang juga seorang supranatural asal Madusari Siman Ponorogo.
Dikatakan Yhanie, bahwa keberanian Giri mengungkapkan ke publik dirinya siap maju kembali dalam pilbup adalah sesuatu yang luar biasa disaat posisi balon incumbent berada di puncak.
"Kalau pak Ipong nggak usah diragukan lagi. Dia punya segalanya. Bahkan banyak memprediksi tidak ada lawan dalam pilbup Ponorogo. Makanya ketika Giri umumkan dirinya lewat media siap bertarung di Pilkada Ponorogo disambut antusias oleh para pendukungnya."bebernya.
Namun demikian, masih menurut Yhanie Wijaya bahwa keberhasilan Ipong memimpin Ponorogo selama 4,3 tahun terakhir di Ponorogo cukup berhasil mulai infrastruktur jalan dan jembatan dari pelosok desa hingga kota sangat mencuri perhatian rakyat sehingga ketika incumbent ini maju lagi maka akan sangat mudah baginya terpilih kembali untuk kedua kalinya.
"Semuanya punya peluang yang sama jika hanya ada dua calon bupati Ponorogo. Tapi akan berbeda jika ada calon lain yang juga siap berlaga. Maka itu kerugian bagi kubu Giri. Tapi ingat, ini demokrasi jadi siapa saja bebas."jlentreh Yhanie Wijaya.
Hanya saja masalahnya, saat ini posisi incumbent sudah siap segalanya untuk menuju kursi AE 1 untuk kedua kalinya baik dari team, kendaraan hingga obo rampene. Tapi berbeda dengan Sugiri yang saat ini hanya berangkat dari keinginan pribadi dan juga didukung oleh para pendukungnya di medsos yang fanatik menurutnya tapi soal lain-lain masih belum jelas termasuk mau berangkat dari partai apa.
Apalagi kalau melihat perkembangan terkini terutama dari partai Demokrat tempat dimana Sugiri bersandar. Mamang tidak ada yang tahu karena semuanya masih menunggu rekom dari DPP dan siapa yang akan beruntung?. Apalagi, secara aturan partai demokrat tidak bisa sendirian mengusung balon bupati karena hanya 5 kursi sementara menimal untuk bisa mengusung adalah 9 kursi di parlemen.
"Karena mekanismenya jelas. Diawal partai demokrat membuka penjaringan dan hanya ada tiga orang saja yang mendaftar yaitu Ipong Muchlissoni, Sudjarno dan Iswahyudi. Jika mengikuti mekanisme ya hanya diantara tiga nama itu kemungkinan akan mendapat rekom. Sehingga peluang Sugiri sangat tipis."jelasnya.
Namun politik itu lanjut Yhanie tidak ada yang nggak mungkin, dan itu memgacu pada pilkada propinsi Jawa timur kala itu, Khofifah dipenjaringan pertama nggak ikut kemudian Demokrat membuka penjaringan tahab kedua dan Khofifah ikut akhirnya terpilih mendapat rekom. "Jika Demokrat tidak membuka penjaringan tahab kedua maka tamat sudah peluang Sigiri Sancoko terhadap partai Demokrat."tegasnya.(NR)
Posting Komentar