![]() |
Launching pagelaran reyog di Ponorogo kembali dibuka tapi harus ikuti protokol kesehatan |
Diakui bupati Ipong ketika melaunching pagelaran reyog new normal bahwa selama 4 bulan terakhir ini masyarakat Ponorogo tidak bisa menyaksikan pagelaran reyog karena pandemi corona.
Oleh sebab itu, guna untuk menggeliatkan kembali perekonomian masyarakat terutama para seniman yang terdampak langsung akibat dilarangnya pagelaran reyog beberapa waktu lalu karena pendemi Corona maka mulai malam ini kembali dibuka.
Pembukaan pagelaran reyog new normal ini juga berlaku bagi pagelaran gebyar reyog tanggal 11 setiap bulannya juga resmi di mulai meskipun hanya boleh ada satu penampilan per kecamatan.
"Selama 4 bulan ini semua tidak bisa beraktivitas secara normal. Masyarakat banyak yang resah karena ekonomi mereka menjadi terpuruk dan sampai kapan pandemi ini akan berakhir," ujar Bupati Ipong Munchlissoni dalam sambutannya saat membuka acara.
Dijelaskan bupati Ipong, ada beberapa aturan yang wajib ditaati untuk mengendalikan jumlah penonton yang hadir. Yang terpenting, ketentuan physical distancing tidak boleh dilupakan. Supaya tidak berjubel, maka tempat juga dibatasi luasnya. Bupati Ipong mengharapkan dengan adanya hiburan new normal bisa meningkatkan imun tubuh, sehingga virus Covid-19 tidak mudah masuk ke tubuh manusia.
"Virus Covid-19 tidak akan masuk ke tubuh yang sehat dan imunnya terjaga, sehingga masyarakat Ponorogo bisa tetap berbahagia.
Semangat kita untuk melaksanakan dan melestarikan warisan leluhur tetap bisa kita laksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.
Ditambahkan Bupati Ipong, meski pagelaran reyog new normal diperbolehkan tetapi itu tidak berlaku bagi Kirab pusaka dan festival nasional reyog Ponorogo (FNRP) tahun ini ditiadakan karena pandemi Corona masih mengancam.(NR)
Posting Komentar