Kusnin, M.Pd kepala sekolah SMPN 6 Ponorogo ketika menerima penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi Jawa Timur dari bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko |
SINYALPONOROGO, PONOROGO - Syukur Alhamdulillah, itu kata pertama yang keluar dari mulut Kusnin, M.Pd Kepala sekolah SMPN 6 Ponorogo usai menerima penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat Propinsi Jawa Timur tahun 2021.
Acara penyerahan sendiri dilakukan oleh Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko di Halaman pendopo Kabupaten Ponorogo pada Senen, 17/1.
Dikatakan Kusnin, Kepala sekolah SMPN 6 Ponorogo bahwa konsep awal dirinya ingin agar proses belajar mengajar di SMPN 6 Ponorogo itu nyaman dan menyenangkan. Kemudian ada program sekolah Adiwiyata yang menurutnya sangat cocok dan bagus.
Kusnin, kepala sekolah SMPN 6 Ponorogo |
"Dari situ akhirnya kita putuskan bersama-sama elemen sekolah untuk menjadikan sekolah yang berkarakter dan berbudaya lingkungan."jelas Kusnin.
Untuk menuju kesana memang tidak gampang, butuh perjuangan panjang dan berat dan itu harus dilakukan secara bersama-sama makanya diawali dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya dan suka menanam serta merawat tanaman tersebut.
"Dari awal kita memperkenalkan kepada seluruh warga sekolah pentingnya mencintai lingkungan. Jika sudah cinta maka semua akan tumbuh dan lahir dari hati. Ketika ada sampah terbang atau tercecer di halaman maka dengan penuh kesadaran para siswa akan memungut dan memasukkan ke dalam bak sampah yang tersedia."jelasnya.
Selain itu, dukungan wali murid bersama komite terhadap Adiwiyata sangat besar. Karena untuk menjadi sekolah Adiwiyata juga harus didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
"Kita tidak akan berhenti sampai disini. Kita sudah persiapkan untuk melangkah Adiwiyata Nasional pada tahun 2023. Saat ini kita terus lakukan pembenahan dan perbaikan untuk mendukung Adiwiyata Nasional."ungkapnya.
Ditambahkan Kusnin, mengingat terbatasnya area lahan sekolah sementara Adiwiyata menuntut suasana sekolah yang sejuk, rindang dan hijau maka tidak ada sejengkal tanah di SMPN 6 Ponorogo yang luput dari tanaman.
"Meski areal lahan kita terbatas. Kita bisa memanfaatkan botol menjadi media untuk aneka tanaman bunga dan lain sebagainya. Dan hasilnya bisa dilihat sendiri, sekolah kami cukup hijau dan rindang sehingga sejuk dan itu menjadikan kami semua menjadi betah dan nyaman ada didalamnya. Sehingga proses belajar mengajar menjadi nyaman."pungkasnya.(Nang)
Posting Komentar