Khotmil Qur’an Perdana SDIT Qurrota Ayun: Santri Kelas 4 Tuntaskan Tilawah, Tunjukkan Kemampuan Tajwid dan Imlak

Para ustadz penguji melakukan tes kepada para peserta khotmil Qur'an angkatan 4

PONOROGO, SINYALPONOROGO
  – Masjid Qurrota Ayun, Sabtu pagi (19/4/2025), dipenuhi suasana haru dan kebanggaan. Sebanyak 79 santri kelas 4 SDIT Qurrota Ayun Ponorogo mengikuti prosesi khotmil Qur’an dan penghargaan capaian tilawah sebagai puncak program pembelajaran Al-Qur’an jenjang empat tahun. Kegiatan ini menjadi momen perdana bagi sekolah dalam menyelenggarakan wisuda baca Al-Qur’an secara resmi dan khidmat.

Ketua Yayasan Qurrota Ayun, H. Ahmad Marsudin, M.Si dalam sambutannya menegaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya dibaca, tetapi juga harus dihidupkan dalam laku kehidupan. Ia menyinggung sejarah toleransi dalam Islam melalui kisah Khalifah Umar bin Khattab saat menghadapi polemik rumah ibadah kaum Yahudi di masa kekhilafahan.

“Islam sejak dulu sudah menjunjung tinggi toleransi dan keadilan. Ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua, bahwa umat Islam harus menjaga nilai-nilai itu,” ungkapnya.

Ahmad Marsudin juga menekankan pentingnya menjaga aurat, khususnya bagi santri perempuan, sebagai bentuk tanggung jawab moral dan spiritual di mana pun berada.

Salah satu peserta khotmil Qur'an ketika menerima penghargaan dari sekolah 

Sementara itu, Kepala SDIT Qurrota Ayun, Wijiati, S.Pd menyebut khotmil Qur’an tahun ini menjadi momentum bersejarah. Ia mengaku bangga karena ini adalah kali pertama acara seperti ini digelar di sekolah tersebut.

“Sebanyak 79 anak dari kelas 4 mengikuti khotmil. Sekitar 80 persen sudah tuntas membaca Al-Qur’an. Tapi ini baru permulaan, karena belajar itu sepanjang hayat,” ujarnya.

Selain tilawah, para santri juga dinilai dalam penguasaan ilmu tajwid, gharib, hingga imlak (menulis ayat). Dalam prosesi khotmil, setiap anak didampingi orang tua membaca beberapa ayat secara bergantian. Pemandangan ini menjadi momen haru sekaligus membanggakan bagi para wali murid yang hadir.

Para peserta khotmil Qur'an SDIT Qurrota Ayun foto bersama para guru pembimbing dan kepala sekolah 

Salah satu wali murid, dalam sambutannya, mengungkapkan rasa takjub atas kemajuan anak-anak. Dari yang semula belum mengenal huruf hijaiyah, kini lancar membaca, menulis, hingga memahami ilmu tajwid.

“Dulu masuk sekolah belum bisa apa-apa, sekarang sudah bisa baca Qur’an, hafal surat, bahkan bisa menulis ayat. Ini luar biasa,” ucapnya, disambut tepuk tangan hadirin.

Para peserta juga diuji langsung oleh para ustadz dan ustadzah. Mereka menjawab pertanyaan seputar hukum bacaan seperti "nun mati bertemu ba" dan diuji kemampuan menyambung ayat. Para penguji membaca sebagian ayat lalu peserta diminta melanjutkan. Semua berlangsung dalam suasana religius yang hangat.

Ananda M. Rizal Elrafif ketika membaca Al Qur'an bersama 

Khotmil Qur’an kali ini bukan hanya menjadi simbol keberhasilan akademik, tetapi juga bukti bahwa pendidikan Qur’ani yang holistik mampu mencetak generasi muda yang cerdas, religius, dan berakhlak. Sebuah langkah awal menuju generasi Qur’ani yang mencerahkan masa depan Ponorogo.

Penulis : Nanang

0/Post a Comment/Comments

Lebih baru Lebih lama

🌐 Dibaca :