Gadung Melati Ramaikan “Ponorogo Rikolo Semono”, Jadi Etalase UMKM Khas Bumi Reyog
![]() |
Sopan Nugroho, bersama rekan lain ketika melayani pengunjung di stand Gadung Melati |
PONOROGO, SINYALPONOROGO — Nuansa tempo dulu menyelimuti Alun-Alun Ponorogo, Rabu malam (9/7). Kegiatan bertajuk Ponorogo Rikolo Semono resmi dibuka Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, untuk kedua kalinya sejak diinisiasi tahun lalu. Acara ini sukses menyedot antusiasme warga, menghadirkan potret masa lalu Kabupaten Ponorogo melalui beragam stand tematik dan atraksi budaya.
Salah satu yang paling ramai dikunjungi yakni Stand Gadung Melati yang dikelola Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Ponorogo. Stand berukuran 3x2,5 meter ini menjadi magnet pengunjung yang berburu aneka produk UMKM, mulai dari pakaian adat Jawa kuno, beragam jajanan tradisional, hingga kuliner unik seperti sate blandet.
“Kami sediakan fasilitas gratis bagi pelaku UMKM. Kami bantu pemasaran lewat media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok,” ujar Sopan Nugroho, Kabid PKPUEM Sosbud Dinas PMD Ponorogo, saat ditemui di lokasi acara.
Menurut Sopan, Gadung Melati bukan sekadar pusat oleh-oleh, melainkan etalase karya warga Ponorogo. Para pelaku UMKM bebas menitipkan berbagai produk — makanan, minuman, kerajinan tangan, hingga fesyen — tanpa dipungut biaya.
![]() |
Stand Gadung Melati di aloon-aloon Ponorogo |
Saat ini, tercatat sudah ada sekitar 1.300 pelaku UMKM yang aktif menitipkan produknya di Gadung Melati, meski secara keseluruhan terdaftar 14.000 UMKM di database Dinas PMD.
“Kami terus mengajak masyarakat yang punya kerajinan apa saja untuk bergabung. Semua bisa dijadikan oleh-oleh khas Ponorogo. Caranya cukup mudah, bisa daftar online melalui gadungmelati.go.id, atau datang langsung ke gerai kami yang buka setiap hari pukul 09.00 hingga 21.00,” imbuh Sopan.
Langkah Dinas PMD ini dinilai menjadi salah satu terobosan penting memajukan ekonomi kreatif di Ponorogo. Dengan berbagai inovasi pemasaran digital, Gadung Melati bukan hanya tempat belanja oleh-oleh. Ia menjadi jembatan yang menghubungkan masa lalu, budaya, dan semangat ekonomi kreatif Ponorogo masa kini.
Acara Ponorogo Rikolo Semono sendiri masih akan berlangsung beberapa hari ke depan, menampilkan parade kesenian hingga bazar produk lokal. Bagi warga atau wisatawan, inilah momen tepat merasakan denyut nadi Ponorogo yang terus bergerak maju — tanpa meninggalkan akar tradisinya.
Penulis : Nanang